Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kontraindikasi dan Peringatan Vaksin COVID-19 Sinovac general_alomedika 2024-04-25T15:05:15+07:00 2024-04-25T15:05:15+07:00
Vaksin COVID-19 Sinovac
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Kontraindikasi dan Peringatan Vaksin COVID-19 Sinovac

Oleh :
dr.Reni Widyastuti, Sp.FK
Share To Social Media:

Kontraindikasi vaksin Sinovac atau CoronaVac adalah untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap komponen dari vaksin ini dan pasien dengan imunodefisiensi primer. Sedangkan untuk pasien dengan penyakit akut dan/atau serangan akut dari penyakit kronik, vaksinasi harus ditunda.

Kontraindikasi           

Vaksin CoronaVac dikontraindikasikan pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap komponen dari vaksin ini, dan pasien dengan imunodefisiensi primer. Vaksin ini juga belum dapat diberikan pada anak, bayi, ibu hamil, dan menyusui karena belum terdapat data terkait keamanan dan efikasi obat pada populasi tersebut.[1,3]

Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) merekomendasikan kondisi di bawah ini sebagai kondisi yang belum layak untuk dilakukan vaksinasi CoronaVac, yaitu:

  • Pasien penyakit autoimun sistemik, seperti systemic lupus erythematosus (SLE), Sjogren syndrome, rheumatoid arthritis, dan vaskulitis
  • Pasien dengan riwayat reaksi efek samping berat terhadap vaksin, seperti asma, urtikaria, dispnea, atau edema angioneurotik[3,9,11]

Bukan Kontraindikasi Vaksin CoronaVac

Vaksin CoronaVac tidak dikontraindikasikan pada pasien dengan penyakit akut dan/atau serangan akut dari penyakit kronik. Namun, pemberiannya harus ditunda hingga kondisi akut telah tertangani. Selain itu, vaksin CoronaVac harus digunakan secara hati-hati pada kondisi sebagai berikut:

  • Lansia usia >59 tahun dengan kelayakan vaksinasi ditentukan oleh kondisi frailty (kerapuhan), di mana lansia belum layak divaksin jika skor dari kuesioner RAPUH lebih dari 2
  • Pasien trombositopenia atau gangguan koagulasi, karena injeksi vaksin ini secara intramuskular dapat menyebabkan perdarahan
  • Pasien dengan riwayat imunodefisiensi atau mendapat terapi imunosupresi, seperti terapi imunoglobulin intravena dan kortikosteroid jangka panjang, karena respon imun terhadap vaksin bisa melemah sehingga sebaiknya pemberian vaksin ditunda hingga terapi selesai
  • Pasien epilepsi tidak terkontrol, dan penyakit neurologis progresif lainnya seperti Guillain-Barre Syndrome

  • Pasien penyakit kronik serius, misalnya penyakit jantung, hipertensi tidak terkontrol, diabetes mellitus tidak terkontrol, penyakit hati dan ginjal, dan keganasan. Vaksinasi COVID-19 pada pasien diabetes mellitus sebenarnya diperlukan.[3,9,11]

Rekomendasi individu atau pasien mana saja yang dapat menerima vaksin coronaVac ini kemungkinan besar akan berubah, hal ini sejalan dengan pengalaman klinis pemberian vaksin yang akan semakin banyak.

Peringatan

Peringatan adalah tindakan yang perlu dipahami sebagai upaya kehati-hatian saat pemberian vaksin CoronaVac, di antaranya:

  • Vaksin CoronaVac tidak boleh diberikan bersamaan dengan vaksin lain
  • Epinefrin injeksi dan perlengkapan resusitasi jantung paru lain harus tersedia untuk mengontrol reaksi alergi yang serius, seperti reaksi anafilaksis

  • Jangan memaparkan desinfektan terhadap vaksin saat membuka vial vaksin dan melakukan injeksi
  • Vaksin CoronaVac tidak boleh dibekukan dan diberikan sesegera mungkin setelah dikeluarkan dari pendingin dan vial dibuka[3,9]

 

Direvisi oleh: dr. Andrea Kaniasari

Referensi

1. Pionas. Informasi Produk. CoronaVac Suspensi Injeksi 3 mcg/0,5 mL. 2021.
3. Fact Sheet for Health Care Providers Emergency Use Authorization (EUA) pf CoronaVac. BPOM. 2021
9. Rekomendasi PAPDI tentang Pemberian Vaksinasi COVID-19 (CoronaVac) pada Pasien dengan Penyakit Penyerta/Komorbid. 9 Februari 2021.
11. Koesnoe S. Slide Teknis Pelaksanaan Vaksin COVID dan Antisipasi KIPI. 2021. Satgas Imunisasi Dewasa PB PAPDI.

Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...
Pengawasan Klinis Vaksin COVID-1...

Artikel Terkait

  • Memahami 4 Tipe Vaksin COVID-19
    Memahami 4 Tipe Vaksin COVID-19
  • KIPI dan Pelaporannya di Indonesia
    KIPI dan Pelaporannya di Indonesia
  • Gangguan Fungsi Pembekuan Darah Pasca Vaksinasi COVID-19
    Gangguan Fungsi Pembekuan Darah Pasca Vaksinasi COVID-19
  • Risiko Miokarditis dan Perikarditis Pasca Vaksinasi COVID-19 mRNA
    Risiko Miokarditis dan Perikarditis Pasca Vaksinasi COVID-19 mRNA
  • Vaksin untuk Umrah dan Haji
    Vaksin untuk Umrah dan Haji

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Nur Alty Fitrianti
Dibalas 23 Maret 2023, 14:45
Vaksin Booster kedua Covid19
Oleh: dr.Nur Alty Fitrianti
3 Balasan
Alo dokter. Mohon ijin bertanya. Untuk pemberian booster kedua vaksin Covid19 apakah Wajib berjarak 6 bulan dari booster pertama. Atau terdapat aturan...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 09 Januari 2023, 12:17
Vaksin COVID-19 untuk Anak 6 Bulan ‒ 5 Tahun: Bukti Ilmiah - Artikel Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter,BPOM, yang didukung oleh Tim Ahli Komite Nasional Penilai Vaksin COVID-19 dan Indonesian Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI), telah...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 08 November 2022, 14:55
Muncul efek samping hipertensi dan palpitasi setelah vaksinasi COVID-19 dosis keempat - Jantung Ask the Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
2 Balasan
ALO dokter Badai SpJP, beberapa pasien mengeluhkan tensi naik dan jantung berdebar hingga lebih dari 1 hari pasca vaksin covid-19 dosis ke-4. Apakah Vaksin...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.