Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
general_alomedika 2024-08-15T07:04:08+07:00 2024-08-15T07:04:08+07:00
Vaksin COVID-19 Sputnik V
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pendahuluan Vaksin COVID-19 Sputnik V

Oleh :
dr.Trisni Untari Dewi Sp.FK
Share To Social Media:

Vaksin COVID-19 Sputnik V (Gam-COVID-Vac) termasuk dalam vaksin vektor. Vaksin ini dikembangkan oleh Pusat Epidemiologi dan Mikrobiologi Nasional Gamaleya Rusia untuk pencegahan penyakit COVID-19.[1,2] Vaksin Sputnik V berbeda dengan vaksin adenovirus lainnya karena bersifat heterolog, artinya setiap dosis vaksin membawa serotipe yang berbeda - glikoprotein S rAd tipe 26 (rAd26) dan rAd tipe 5 (rAd5).

Sama seperti 6 vaksin lainnya yaitu Sinovac (CoronaVac), vaksin COVID-19 Bio Farma, Astrazeneca, Sinopharm, Moderna, dan Comirnaty (Pfizer), vaksin Sputnik V juga telah mendapat sertifikat Emergency Use of Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada tanggal 24 Agustus 2021 untuk dapat digunakan di Indonesia sebagai vaksin untuk pencegahan COVID-19.

Berdasarkan studi yang dilakukan, disimpulkan vaksin Sputnik V memicu respon imun humoral dan seluler dan diklaim memiliki profil keamanan yang baik pada peserta dalam uji klinik fase ½. Analisa sementara pada uji fase 3, vaksin Sputnik V juga disimpulkan memiliki kemanjuran 91,6% (dengan rentang confidence interval 85,6% - 95,2%) terhadap pencegahan COVID-19 dan ditoleransi dengan baik dalam studi Kohort dalam jumlah besar.[2-4]

Vaksin Sputnik-V diindikasikan untuk pencegahan COVID-19 dan ditujukan untuk orang yang berusia diatas 18 tahun. Dosis yang diberikan adalah 0,5 mL secara intramuskular, diberikan dua kali dalam rentang waktu tiga minggu. Efek samping yang dilaporkan paling umum adalah gejala menyerupai flu (a flu-like syndrome), yang ditandai dengan demam, menggigil, nyeri sendi (arthralgia), nyeri otot (myalgia), badan lemas (asthenia), sakit kepala, hipertermia. Gejala lokal berupa nyeri pada tempat injeksi.[2-4]

Nama Generik: Recombinant adenovirus (rAd26-S) vector-SARS-CoV-2. Recombinant adenovirus (rAd5-S) vector-SARS-CoV-2 [2-5]

Nama Sinonim: Gam-COVID-Vac [2-5]

TABEL 1. Deskripsi Singkat Vaksin Sputnik V

Perihal Deskripsi
Kelas Vaksin COVID-19[2-5]
Subkelas

Viral Vector vaccine[2-5]

Akses Resep[5]
Wanita hamil Data keamanan dan efikasi pada wanita hamil belum tersedia[2,5]
Wanita menyusui Data keamanan dan efikasi pada wanita menyusui belum tersedia[2,5]
Anak-anak Efikasi dan keamanan pada anak belum tersedia[2,5]
Infant Efikasi dan keamanan pada infant belum tersedia[2,5]
BPOM Sudah mendapat EUA (Emergency Use Authorization)[4,5]
FDA Not approved

 

Referensi

1. EMA starts rolling review of the Sputnik V COVID-19 vaccine. EMA. News 04/03/2021.https://www.ema.europa.eu/en/news/ema-starts-rolling-review-sputnik-v-covid-19-vaccine
2. Logunov DY, et al. Safety and efficacy of an rAd26 and rAd5 vector-based heterologous prime-boost COVID-19 vaccine: an interim analysis of a randomised controlled phase 3 trial in Russia. The Lancet. Vol 397. February 20, 2021.
3. Logunov DY, et al. Safety and immunogenicity of an rAd26 and rAd5 vector-based heterologous prime-boost COVID-19 vaccine in two formulations: two open, non-randomised phase 1/2 studies from Russia. The Lancet, 2020; 396: 887–97
4. Siaran Pers Badan POM. Badan POM Kembali Terbitkan EUA untuk Vaksin COVID-19 Sputnik-V. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2021. https://www.pom.go.id/new/view/more/pers/620/Badan-POM-Kembali-Terbitkan-EUA-untuk-Vaksin-COVID-19-Sputnik-V.html
5. BPOMSPUTNIK V (GAM-COVID-VAC) Ampul Larutan Injeksi 0.5 mL. Badan POM Indonesia. 2021. http://pionas.pom.go.id/obat-baru/sputnik-v-gam-covid-vac-ampul-larutan-injeksi-05-ml

Farmakologi Vaksin COVID-19 Sputnik V

Artikel Terkait

  • Memahami 4 Tipe Vaksin COVID-19
    Memahami 4 Tipe Vaksin COVID-19
  • KIPI dan Pelaporannya di Indonesia
    KIPI dan Pelaporannya di Indonesia
  • Gangguan Fungsi Pembekuan Darah Pasca Vaksinasi COVID-19
    Gangguan Fungsi Pembekuan Darah Pasca Vaksinasi COVID-19
  • Risiko Miokarditis dan Perikarditis Pasca Vaksinasi COVID-19 mRNA
    Risiko Miokarditis dan Perikarditis Pasca Vaksinasi COVID-19 mRNA
  • Vaksin untuk Umrah dan Haji
    Vaksin untuk Umrah dan Haji

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Nur Alty Fitrianti
Dibalas 23 Maret 2023, 14:45
Vaksin Booster kedua Covid19
Oleh: dr.Nur Alty Fitrianti
3 Balasan
Alo dokter. Mohon ijin bertanya. Untuk pemberian booster kedua vaksin Covid19 apakah Wajib berjarak 6 bulan dari booster pertama. Atau terdapat aturan...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 09 Januari 2023, 12:17
Vaksin COVID-19 untuk Anak 6 Bulan ‒ 5 Tahun: Bukti Ilmiah - Artikel Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter,BPOM, yang didukung oleh Tim Ahli Komite Nasional Penilai Vaksin COVID-19 dan Indonesian Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI), telah...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 08 November 2022, 14:55
Muncul efek samping hipertensi dan palpitasi setelah vaksinasi COVID-19 dosis keempat - Jantung Ask the Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
2 Balasan
ALO dokter Badai SpJP, beberapa pasien mengeluhkan tensi naik dan jantung berdebar hingga lebih dari 1 hari pasca vaksin covid-19 dosis ke-4. Apakah Vaksin...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.