Farmakologi Magnesium
Farmakologi magnesium adalah sebagai kofaktor dalam berbagai reaksi enzimatik dan berperan dalam ikatan reseptor hormon, kontraksi otot, aktivitas neuron, pelepasan neurotransmitter, tonus vasomotor, dan eksitabilitas jantung. Ketidakseimbangan magnesium, terutama hipomagnesemia, dapat mengakibatkan gangguan neuromuskular, jantung, atau saraf.[11]
Farmakodinamik
Magnesium berperan penting dalam regulasi berbagai proses yang terjadi dalam tubuh, seperti tekanan darah, metabolisme insulin, kontraksi otot, eksitabilitas jantung, transmisi saraf, dan konduksi neuromuskular. Magnesium mampu menginhibisi potensial aksi sel otot, mengurangi pelepasan asetilkolin sehingga dapat menekan sistem saraf pusat, memblokade transmisi neuromuskular perifer, dan memiliki efek antikonvulsan.[1,12]
Magnesium juga bekerja dengan memperlambat impuls yang berasal dari nodus sinoatrial miokardium dan memperpanjang waktu konduksi. Pada saluran pencernaan, magnesium menyebabkan retensi cairan pada kolon, distensi perut, dan meningkatkan aktivitas peristaltik. Magnesium karbonat sebagai antasida bekerja dengan menetralisir asam lambung melalui reaksi dengan asam hidroklorida untuk membentuk magnesium klorida dan karbon dioksida.[12,13]
Farmakokinetik
Magnesium diabsorpsi di traktus gastrointestinal melalui mekanisme absorpsi paraselular pasif. Ekskresi utamanya terjadi melalui ginjal.[1]
Absorpsi
Sebanyak 24-76% magnesium yang dikonsumsi diabsorpsi di saluran cerna, terutama di usus halus dan sebagian kecil di usus besar, melalui jalur paraselular dan transelular. Jalur paraselular merupakan transpor pasif yang berperan sebesar 80-90% dalam proses absorpsi magnesium.[1,4]
Distribusi
Sebagian besar magnesium didistribusikan dan disimpan dalam jaringan tulang dan kurang dari 1% pada serum dan sel darah merah. Sebanyak 2/3 magnesium dalam tubuh berada dalam bentuk terionisasi, dan 1/3 berikatan dengan protein terutama albumin.[4,5]
Metabolisme
Magnesium tidak dimetabolisme dalam tubuh.[1]
Eliminasi
Magnesium terutama dieliminasi oleh ginjal. Hanya 3-5% yang diekskresikan melalui urine, sedangkan 90-95% magnesium akan direabsorpsi terutama oleh lengkung henle, tubulus proksimal, dan sisanya terjadi di tubulus distal.[1,4,5]