Pengawasan Klinis Magnesium
Pengawasan klinis perlu dilakukan saat pemberian magnesium berisiko hipermagnesemia dan toksisitas magnesium. Risiko hipermagnesemia lebih tinggi pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal. Pengawasan yang dilakukan meliputi pengukuran tekanan darah dan kadar magnesium serum.
Hipermagnesemia simtomatik biasanya muncul pada kadar magnesium serum > 2,6 mg/dL. Kondisi ini ditandai dengan hipotensi, depresi napas, hingga kematian.[2,3]
Pada pemberian magnesium dosis pertama maupun dosis berulang, lakukan pemeriksaan patella sebelumnya. Pada kondisi hipermagnesemia, refleks patella dapat menghilang dan berpotensi menyebabkan paralisis pernapasan.[10]