Indikasi dan Dosis Vitamin B7 (Biotin)
Indikasi utama vitamin B7 atau biotin adalah sebagai suplementasi untuk mencegah atau menangani defisiensi biotin, yang bisa bermanifestasi sebagai alopecia, dermatitis seboroik, atau gangguan neurologis. Dosis pemberiannya disesuaikan dengan Angka Kecukupan Gizi atau AKG menurut usia dan kondisi tiap individu.
Defisiensi biotin cukup jarang terjadi tetapi terutama rentan terjadi pada pasien-pasien dengan kelainan metabolik kongenital dan defisiensi enzim tertentu. Penyebab lainnya meliputi egg white injury syndrome, masa kehamilan, diet rendah biotin, diet ketogenik, alkoholisme kronis, dan riwayat terapi antikonvulsan.[1,2]
Defisiensi biotin ditandai dengan tampilan kulit kering serta cenderung keriput, adanya dermatitis seboroik, lesi kulit bercak-bercak, rambut rapuh, dan alopecia. Bila tidak ditangani, keluhan neuropsikiatri mungkin timbul mulai dari parestesia, mialgia, depresi, hingga penurunan kesadaran.[2,19]
Saat ini, biotin juga dikenal dan dipasarkan secara bebas sebagai suplemen kosmetika yang membantu pertumbuhan rambut, kuku, dan kondisi kulit secara umum.[2,19,20]
Rekomendasi Dosis Biotin Menurut Usia
Berikut adalah tabel referensi Angka Kecukupan Gizi (AKG) menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Dosis dinyatakan dalam satuan µg per hari.[7,8,32]
Tabel 2. Rekomendasi Asupan Harian Biotin
USIA | LAKI-LAKI | PEREMPUAN |
BAYI/ANAK | ||
0–5 bulan | 5 µg | 5 µg |
6–11 bulan | 6 µg | 6 µg |
1–3 tahun | 8 µg | 8 µg |
4–6 tahun | 12 µg | 12 µg |
7–9 tahun | 12 µg | 12 µg |
DEWASA | ||
10–12 tahun | 20 µg | 20 µg |
13–15 tahun | 25 µg | 25 µg |
16–18 tahun | 30 µg | 30 µg |
19–29 tahun | 30 µg | 30 µg |
30–49 tahun | 30 µg | 30 µg |
50–64 tahun | 30 µg | 30 µg |
65–80 tahun | 30 µg | 30 µg |
>80 tahun | 30 µg | 30 µg |
HAMIL | + 0 µg dari dosis harian | |
MENYUSUI | + 5 µg dari dosis harian |
Sumber: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia: Angka Kecukupan Gizi.[32]
Rekomendasi Dosis Biotin Menurut Indikasi
Selain usia, dosis biotin juga bisa berbeda tergantung pada indikasi. Hal ini berkaitan dengan prinsip dasar pemberian biotin untuk tujuan suplementasi dan/atau terapeutik.
Defisiensi Biotin
Pada defisiensi yang simtomatik (dermatitis seboroik, alopecia, gangguan sistem saraf, halusinasi, dan depresi), berikan dosis terapeutik 150 µg secara intramuskular, sekali sehari. Gejala diharapkan mulai berkurang dalam 3–5 hari. Alternatifnya, biotin 5–20 mg (5.000–20.000 µg) per hari diberikan secara peroral.[26]
Diabetes Mellitus
Biotin dapat diberikan sebagai terapi adjuvan pendamping insulin dan menunjukkan hasil positif untuk mengontrol kadar gula darah pada pasien diabetes tipe 1 dan tipe 2. Biotin diberikan dengan dosis 9–16 mg (9.000–16.000 µg) per hari.[29,30]
Multiple Sclerosis
Saat ini, penelitian mengenai efikasi dan keamanan suplementasi biotin dosis tinggi pada kasus multiple sclerosis masih terus dilakukan. Studi sebelumnya menemukan penurunan tingkat disabilitas pada pasien yang diberikan biotin 300 mg (300.000 µg) dalam dosis yang terbagi 3 kali sehari.[31]
Dislipidemia
Pada pasien dengan dislipidemia, pemberian suplementasi biotin dengan dosis 5 mg (5.000 µg) sehari dikombinasi atorvastatin 20 mg menunjukkan penurunan kadar LDL yang lebih besar daripada pasien dengan monoterapi atorvastatin.[14]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur