Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Vitamin B1 (Thiamine)
Food and Drug Administration (FDA) memasukkan vitamin B1 dalam kategori A untuk injeksi, dan kategori C jika diberikan dalam dosis dosis yang melebihi rekomendasi asupan harian.[6]
Penggunaan pada Kehamilan
Wanita hamil berisiko mengalami defisiensi vitamin B1 akibat mual dan muntah berkepanjangan, seperti pada hiperemesis gravidarum. Oleh sebab itu, suplementasi vitamin B1 disarankan bagi wanita-wanita dengan keadaan seperti ini. Jika memberikan vitamin B1 secara parenteral, dokter perlu berhati-hati akan risiko terjadinya anafilaksis, meskipun efek samping ini cukup jarang.
Angka Kecukupan Gizi (AKG) vitamin B1 untuk wanita hamil adalah 1,4 mg/hari. Berdasarkan FDA, Vitamin B1 masuk dalam kategori A jika digunakan dalam kehamilan. Artinya, uji klinis terkontrol terhadap wanita hamil menunjukkan tidak adanya risiko bagi janin.
Jika vitamin B1 digunakan di atas rekomendasi asupan harian, maka dimasukkan dalam kategori C. Artinya, studi reproduksi pada hewan menunjukkan efek buruk pada janin, tetapi belum ada cukup bukti ilmiah pada janin manusia.[4,11]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Vitamin B1 diekskresikan ke dalam air susu ibu, tetapi diyakini cukup aman karena berguna untuk mencukupi kebutuhan harian bayi. Untuk wanita menyusui, diperlukan tambahan vitamin B1 sebesar 0,5 mg/hari jika diet ibu kurang adekuat memenuhi kebutuhan nutrisi harian.[12,18]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra