Prognosis Hernia Diafragma
Prognosis hernia diafragma ditentukan oleh kecepatan diagnosis dan kualitas manajemen. Selain itu, hernia diafragma kongenital dipengaruhi juga oleh ada tidaknya anomali atau kelainan kongenital penyerta, lokasi herniasi, dan lung to head ratio (LHR).[6,11]
Komplikasi
Komplikasi kasus hernia diafragma di antaranya obstruksi saluran cerna yang bersifat akut, respiratory distress, hernia yang mengalami inkarserata atau strangulata, cardiac tamponade, hingga kematian.[22,23]
Prognosis
Hernia diafragma memiliki risiko kematian yang tinggi, baik pada hernia diafragma kongenital maupun akuisata. Mortalitas akibat hernia diafragma kongenital dilaporkan sebesar 45-50%.[6]
Prognosis Hernia Diafragma Kongenital
Hernia diafragma kongenital yang tidak disertai anomali atau sindrom kongenital tertentu umumnya memiliki prognosis yang lebih baik. Selain itu, lokasi defek diafragma sisi kanan dengan herniasi organ hepar dilaporkan menurunkan kesintasan hingga 45‒55%. Hal lain yang mempengaruhi prognosis adalah lung to head ratio (LHR).
Pasien dengan LHR >1,35 dilaporkan memiliki kesintasan persentase hingga 100%, LHR 1,35‒0,6 memiliki kesintasan 61%, sedangkan LHR <0,6 umumnya tidak bisa bertahan hidup.[6]
Prognosis Hernia Diafragma Akuisata
Prognosis hernia diafragma akuisata memburuk apabila diagnosis dan penanganan terlambat. Selain itu, presentase mortalitas dilaporkan mencapai 50% selama proses reparasi defek hernia.[11,24,25]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini