Prognosis Kraniosinostosis
Prognosis kraniosinostosis atau craniosynostosis ditentukan oleh derajat penyakit itu sendiri dan kondisi medis pasien yang mendasarinya. Komplikasi dapat terjadi akibat kraniosinostosis sendiri atau akibat tindakan bedah.
Komplikasi
Komplikasi kraniosinostosis meliputi peningkatan tekanan intrakranial dan neurodevelopmental delay akibat terhambatnya pertumbuhan otak. Anak dengan kraniosinostosis lebih berisiko mengalami hambatan kognitif, berbahasa, dan motorik selama masa bayi dan kanak-kanak.[2]
Komplikasi pascabedah pada kraniosinostosis meliputi:
- Hipertermia pascabedah
- Meningitis
- Hematom subgaleal
- Hematom subkutan
- Ruptur duramater
- Perdarahan
- Kebocoran cairan cerebrospinal
- Risiko regresi/relaps yang memerlukan pembedahan ulang[1,2,11]
Prognosis
Prognosis ditentukan oleh jenis kraniosinostosis. Anak dengan sinostosis sagittal memiliki risiko kesulitan belajar lebih rendah daripada anak dengan sinostosis metopik, unikoronal, atau lambdoid. Identifikasi dini dan tata laksana yang tepat dapat meminimalkan gangguan kognitif dan memperbaiki prognosis.[7]