Edukasi dan Promosi Kesehatan Abses Apendiks
Edukasi dan promosi kesehatan pada abses apendiks yang utama adalah mengenai pendekatan terapi. Sampaikan bahwa pendekatan konservatif merupakan pendekatan terapi yang disukai, tetapi pendekatan ini akan memerlukan pemantauan yang ketat dan durasi pemantauan yang panjang.[9,24,25]
Edukasi Pasien
Sampaikan pada pasien bahwa abses apendiks merupakan komplikasi dari appendicitis. Jelaskan bahwa pasien akan memerlukan antibiotik intravena selama 1-3 hari. Antibiotik umumnya perlu diberikan dalam setting rawat inap sembari dilakukan pemantauan kondisi klinis pasien. Sampaikan pada pasien kemungkinan dibutuhkannya tindakan operatif apabila terapi konservatif gagal.
Jika terapi antibiotik inisial memberi respon klinis yang baik, maka minta pasien untuk menyelesaikan regimen antibiotik. Sampaikan perlunya pemantauan terkait rekurensi appendicitis ataupun abses apendiks dan pentingnya kembali ke dokter jika pasien merasakan gejala pada area kuadran kanan bawah abdomen.
Dalam 6 bulan, sampaikan bahwa pasien mungkin memerlukan evaluasi terkait risiko keganasan. Ini dapat dilakukan dengan kolonoskopi, ultrasonografi, atau CT scan abdomen.[2,9,24,25]
Rekomendasi Post Operatif
Pada pasien yang menjalani tindakan bedah, sampaikan untuk menghindari aktivitas berat selama 3-5 hari setelah laparoskopi dan 10-14 hari setelah operasi terbuka. Perut perlu ditopang jika pasien batuk dengan meletakkan bantal di atas perut untuk memberikan tekanan. Pasien sebaiknya juga dimotivasi untuk segera melakukan berjalan sesuai dengan tingkat toleransi kenyamanan pasien.
Selain itu, perawatan luka pasca operasi perlu dilakukan untuk menghindari risiko infeksi, seperti menjaga luka tetap kering dan melakukan ganti balut luka sesuai dengan anjuran dokter yang merawat. Apabila luka terkena cairan dan basah sebaiknya segera dikeringkan dengan cara ditepuk-tepuk dan tidak digosok. Apabila ada tanda-tanda infeksi luka operasi, pasien sebaiknya segera kontrol ke dokter bedah. Tanda-tanda infeksi luka operasi yang dapat terlihat antara lain demam, kemerahan pada luka operasi dan keluar cairan dari luka operasi.[3,26]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Hal yang penting untuk mencegah terjadinya abses apendiks adalah deteksi dan penanganan kasus appendicitis secepat dan sedini mungkin. Banyak studi menunjukkan bahwa risiko abses apendiks akan meningkat semakin lama appendicitis ditangani. Kelompok usia tertentu, seperti anak-anak atau lansia, juga lebih berisiko mengalami abses apendiks.[1,3,8]
Penulisan pertama oleh: dr. Sonny Seputra, Sp.B, M.Ked.Klin, FINACS