Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Appendicitis yogi 2025-05-14T15:06:37+07:00 2025-05-14T15:06:37+07:00
Appendicitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Appendicitis

Oleh :
dr. Erika Gracia
Share To Social Media:

Edukasi appendicitis yang terpenting adalah mengenai pilihan jenis terapi. Sampaikan mengenai pilihan terapi pembedahan, termasuk kelebihan dan kekurangannya laparotomi dan laparoskopi. Selain itu, sampaikan bahwa terapi konservatif dapat dipilih untuk appendicitis tanpa komplikasi, namun pendekatan ini juga memiliki risiko rekurensi.[10,11]

Edukasi Pasien

Edukasi kepada pasien dan keluarga bahwa appendicitis, utamanya yang sudah mengalami komplikasi, tergolong sebagai kondisi darurat yang membutuhkan tata laksana segera. Gejala appendicitis adalah nyeri pada area sekitar umbilikus yang berpindah ke perut bagian kanan bawah, nyeri diperberat oleh pergerakan. Gejala lain yang dapat muncul adalah mual, muntah, tidak nafsu makan, demam, dan diare. Bila mengalami gejala serupa, pasien sebaiknya mencari pertolongan segera.

Appendicitis yang tidak mendapatkan penanganan segera meningkatkan risiko perforasi dan infeksi meluas. Namun, terdapat bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa pada appendicitis tanpa komplikasi, penundaan 12-24 jam pembedahan tidak meningkatkan risiko perforasi jika pemberian antibiotik segera dimulai.Pasien tidak boleh menunda apendektomi selama lebih dari 48 jam untuk menghindari komplikasi.[3,8,23,24]

Edukasi pasien bahwa beberapa pemeriksaan penunjang mungkin akan disarankan oleh dokter yang memeriksa, seperti laboratorium darah dan USG abdomen. Sampaikan bahwa penatalaksanaan definitif appendicitis adalah apendektomi, baik dengan metode tradisional maupun laparoskopi. Terapi suportif yang dapat diberikan meliputi pemberian cairan, obat pengurang rasa nyeri, dan antibiotik.[1,6]

Pada beberapa kasus, sampaikan bahwa pendekatan konservatif dapat dilakukan. Meski demikian, pada pendekatan ini masih ada risiko perlunya terapi apendektomi di masa depan. Oleh karenanya, terapi konservatif dengan antibiotik hanya digunakan pada pasien yang tidak dapat menjalani atau menolak pembedahan.[10,11]

Rekomendasi Post Operatif

Rekomendasi perlu diberikan kepada pasien untuk memastikan pemulihan yang cepat, seperti:

  • Aktivitas berat perlu dihindari selama 3-5 hari setelah laparoskopi dan 10-14 hari setelah operasi terbuka
  • Perut perlu ditopang jika pasien batuk dengan meletakkan bantal di atas perut untuk memberikan tekanan
  • Nyeri perlu dikelola dengan baik

Selain itu, perawatan luka pasca operasi perlu dilakukan untuk menghindari risiko infeksi, seperti menjaga luka tetap kering dan melakukan ganti balut luka sesuai dengan anjuran dokter yang merawat.[2,19]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Karena penyebab appendicitis tidak sepenuhnya dipahami, tidak ada cara yang dijamin untuk mencegah atau mengendalikannya. Pasien dengan appendicitis non komplikata umumnya akan mengalami pemulihan post operatif yang cepat dan aman. Namun, pada pasien dengan appendicitis komplikata, pemberian antibiotik pasca operasi harus diberikan setidaknya 4 hari. Pasien diedukasi untuk menjalani terapi antibiotik sesuai instruksi agar menghindari resistensi antibiotik.[2,19]

 

 

Penulis pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH

Referensi

1. Snyder MJ, Guthrie M, Cagle S. Acute Appendicitis: Efficient Diagnosis and Management. Am Fam Physician. 2018 Jul 1;98(1):25–33.
3. Stringer MD. Acute appendicitis. J Paediatr Child Health. 2017;53(11):1071–6.
6. Craig S. Appendicitis: Practice Essentials, Background, Anatomy. Medscape, 2021. https://emedicine.medscape.com/article/773895-overview#a1
8. Di Saverio S, Podda M, De Simone B, Ceresoli M, Augustin G, Gori A, et al. Diagnosis and treatment of acute appendicitis: 2020 update of the WSES Jerusalem guidelines. World J Emerg Surg. 2020 Dec;15(1):27.
10. D'Souza N, Nugent K. Appendicitis. BMJ Clin Evid. 2014;2014:0408. Published 2014 Dec 8.
11. Krzyzak M, Mulrooney SM. Acute Appendicitis Review: Background, Epidemiology, Diagnosis, and Treatment. Cureus. 2020;12(6):e8562. Published 2020 Jun 11. doi:10.7759/cureus.8562
19. Becker P, Fichtner-Feigl S, Schilling D. Clinical Management of Appendicitis. Visc Med. 2018 Dec;34(6):453–8.
23. Smink D, Soybel DI. Management of acute appendicitis in adults. Uptodate. 2022.
24. United Kingdom National Surgical Research Collaborative, Bhangu A. Safety of short, in-hospital delays before surgery for acute appendicitis: multicentre cohort study, systematic review, and meta-analysis. Ann Surg 2014; 259:894.

Prognosis Appendicitis

Artikel Terkait

  • Pemeriksaan Appendicogram untuk Diagnosis Appendisitis
    Pemeriksaan Appendicogram untuk Diagnosis Appendisitis
  • Penggunaan Antibiotik untuk Penanganan Appendicitis
    Penggunaan Antibiotik untuk Penanganan Appendicitis
  • Diagnosis Appendicitis: Sistem Skoring atau Penilaian Klinis?
    Diagnosis Appendicitis: Sistem Skoring atau Penilaian Klinis?
  • Apendektomi Laparoskopik VS Apendektomi Terbuka pada Appendicitis Akut
    Apendektomi Laparoskopik VS Apendektomi Terbuka pada Appendicitis Akut
  • Enterobius vermicularis pada Kasus Appendicitis
    Enterobius vermicularis pada Kasus Appendicitis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 05 Februari 2024, 08:06
Batasan waktu untuk rencana tindakan appendectomy elektif
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin bertanya dok bila seorang pasien sudah terdiagnosa appendicitis akut dan direncanakan appendectomy elektif, kira2 apakah ada batasan waktu max berapa...
Anonymous
Dibalas 16 Oktober 2023, 08:23
Rujukan penanganan appendicitis
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin tanya dok, pasien suspek appendicitis lebih tepat jika dirujuk ke spesialis penyakit dalam atau bedah ya?
Anonymous
Dibalas 07 Maret 2023, 14:12
Antibiotik untuk usus buntu yang kambuh
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo dokter. Selamat siang. Izin menanyakan terkait usus buntu kambuh kembali, belum pernah operasi sebelumya. TD 120/80 mmHg, T: 37.5 oC, untuk Talak,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.