Prognosis Appendicitis
Prognosis appendicitis umumnya baik. Komplikasi yang paling sering terjadi pasca apendektomi pada pasien appendicitis perforasi adalah infeksi tempat pembedahan, seperti infeksi luka atau abses panggul. Resolusi spontan pada appendicitis yang terkonfirmasi pencitraan juga pernah dilaporkan.[2,10]
Komplikasi
Apendektomi merupakan prosedur pembedahan yang tergolong cukup aman. Mortalitas dan morbiditas dipengaruhi oleh tingkat keparahan penyakit dan ada atau tidaknya perforasi.
Komplikasi yang paling umum setelah appendicitis adalah infeksi situs bedah. Infeksi luka dan abses panggul yang dilaporkan adalah 3-10%. Keduanya biasanya terjadi pada pasien dengan appendicitis perforasi dan sangat jarang pada mereka dengan appendicitis sederhana. Penggunaan antibiotik perioperatif telah terbukti dapat menurunkan tingkat infeksi luka pasca operasi.[23,28]
Mortalitas untuk kasus nonperforasi dilaporkan sebesar 0,8 setiap 1.000 kasus. Mortalitas pada pasien dengan appendicitis perforasi dilaporkan sebesar 5,1 setiap 1.000 kasus. Perforasi merupakan komplikasi appendicitis akut yang paling dikhawatirkan karena dapat menyebabkan abses apendiks, peritonitis, hingga sepsis.
Setelah 36 jam awitan gejala, risiko perforasi sebesar 16-36% dan risiko perforasi meningkat 5% setiap 12 jam. Pada lansia dan anak-anak, risiko perforasi dapat meningkat hingga 97% bila terdapat keterlambatan diagnosis.[1,11,19]
Prognosis
Resolusi spontan appendicitis yang dikonfirmasi secara radiologis telah dilaporkan berkisar 4% hingga 20%. Namun, resolusi spontan dan risiko rekurensi appendicitis tetap menjadi isu yang diperdebatkan di antara ahli bedah.
Perawatan standar saat ini untuk appendicitis adalah apendektomi untuk mencegah potensi komplikasi appendicitis yang tidak diobati. Terapi konservatif dengan pemberian antibiotik tanpa intervensi bedah dapat dipertimbangkan pada pasien yang tidak dapat menjalani atau menolak pembedahan.[10,11]
Penulis pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH