Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Divertikulum Meckel general_alomedika 2024-03-14T14:23:50+07:00 2024-03-14T14:23:50+07:00
Divertikulum Meckel
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Divertikulum Meckel

Oleh :
dr. Putri Kumala Sari
Share To Social Media:

Secara epidemiologi, divertikulum Meckel merupakan anomali kongenital intestinal yang paling sering, dengan perkiraan prevalensi sebesar 2%. Kebanyakan kasus divertikulum Meckel ditemukan pada anak bila dibandingkan pasien dewasa. Jenis kelamin laki-laki lebih banyak mengalami divertikulum Meckel dibandingkan perempuan.[1,2,7]

Global

Secara umum, prevalensi divertikulum Meckel pada populasi berkisar antara 0,2 hingga 4% dengan rerata 2%. Angka prevalensi pasti divertikulum Meckel sulit ditentukan karena sebagian besar pasien asimtomatik. Divertikulum Meckel biasanya ditemukan secara insidental saat operasi penyakit lain atau saat otopsi. Pasien yang menjalani operasi eksplorasi abdomen ataupun divertikulektomi adalah populasi yang sering menjadi sampel studi pada divertikulum Meckel.

Divertikulum Meckel simtomatik hanya terjadi pada 4-6% kasus dan biasanya sudah disertai komplikasi seperti perdarahan intestinal, obstruksi, inflamasi, perforasi intestinal, atau peritonitis. 25-50% kasus divertikulum Meckel simtomatik ditemukan pada usia kurang dari 10 tahun dengan rerata usia 2,5 tahun. Insidensi munculnya gejala pada divertikulum Meckel menurun seiring pertambahan usia pada pasien dewasa.[1,2,7]

Divertikulum Meckel banyak ditemukan pada anak usia 2-8 tahun, di mana sebagian besar kasus berlanjut menjadi hematochezia. Sekitar 2-4% kasus divertikulum Meckel mengalami komplikasi, terutama pada kelompok usia <2 tahun. Prevalensi divertikulum Meckel lebih tinggi pada anak dengan malformasi utama umbilikus, traktus gastrointestinal, sistem saraf, atau sistem kardiovaskular.

Berdasarkan jenis kelamin, divertikulum Meckel 2 kali lebih banyak ditemukan pada laki-laki dibandingkan perempuan. Pada pasien dewasa, komplikasi divertikulum Meckel juga diketahui 3-4 kali lebih sering ditemukan pada laki-laki dibandingkan perempuan.[1-3,7]

Indonesia

Data epidemiologi nasional mengenai divertikulum Meckel di Indonesia belum tersedia.

Mortalitas

Divertikulum Meckel umumnya asimtomatik dan tidak menyebabkan kematian. Kematian lebih berkaitan dengan terjadinya komplikasi yang berkelanjutan seperti strangulasi, perforasi, dan syok hemoragik yang tidak segera diresusitasi akibat terlambatnya diagnosis. Mortalitas dapat mencapai 12% jika sudah terjadi komplikasi yang mengindikasikan pembedahan.[1,3]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Krisandryka Wijaya

Referensi

1. Kuru S, Kismet K. Meckel's diverticulum: clinical features, diagnosis and management. Rev Esp Enferm Dig. 2018 Nov;110(11):726-732. doi: 10.17235/reed.2018.5628/2018.
2. Javid PJ, Pauli EM. Meckel’s diverticulum. Uptodate, 2023. https://www.uptodate.com/contents/meckels-diverticulum
3. Rabinowitz SS. Pediatric Meckel’s Diverticulum. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/931229-overview
7. An J, Zabbo CP. Meckel Diverticulum. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-.: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499960/

Etiologi Divertikulum Meckel
Diagnosis Divertikulum Meckel

Artikel Terkait

  • Red Flags Tinja Berdarah pada Dewasa
    Red Flags Tinja Berdarah pada Dewasa
Diskusi Terkait
dr.Ciho Olfriani
Dibalas 10 Februari 2021, 09:28
Perlukah Reseksi pada Divertikulum Meckel yang Asimtomatik - Bedah Ask The Expert
Oleh: dr.Ciho Olfriani
1 Balasan
ALO, dr. Sonny!Apakah divertikulum Meckel yang teridentifikasi secara insidental melalui CT scan perlu direseksi? Pasien tidak bergejala.

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.