Prognosis Divertikulum Meckel
Prognosis divertikulum Meckel umumnya baik dengan terapi yang tepat waktu. Tingkat mortalitas kasus simtomatik dilaporkan sebesar 5%, tetapi jika sudah terjadi komplikasi dapat mencapai 12%.[1,3,7]
Komplikasi
Komplikasi divertikulum Meckel lebih sering terjadi pada pasien usia <2 tahun. Awitan dan frekuensi komplikasi divertikulum Meckel menurun seiring usia. Komplikasi yang paling sering muncul pada anak yaitu anemia akibat perdarahan rektum, sedangkan pada pasien dewasa yaitu obstruksi usus halus.[1,2,7]
Perdarahan
Perdarahan merupakan komplikasi divertikulum Meckel yang paling umum (20-30% kasus divertikulum Meckel simtomatik), terutama pada anak usia <2 tahun. Perdarahan disebabkan oleh ulserasi intestinal akibat sekresi asam oleh mukosa gaster ektopik dalam divertikulum. Lebih lanjut dapat terjadi perforasi yang menyebabkan abses abdomen atau abses hati piogenik.[1,2,7]
Obstruksi Intestinal
Obstruksi intestinal terjadi pada 20-25% kasus divertikulum Meckel simtomatik. Obstruksi intestinal disebabkan oleh adanya pita omfalomesenterikus, hernia internal, volvulus sekitar sisa duktus vitelinus, dan intususepsi yang dicetuskan oleh divertikulum. Obstruksi intestinal dapat menyebabkan infark atau iskemia intestinal.[1,2,7]
Divertikulitis
Divertikulitis terjadi pada 10-20% kasus divertikulum Meckel simtomatik, terutama pada pasien usia lanjut. Perforasi pada divertikulum yang inflamasi akan menyebabkan peritonitis.[2,3]
Anomali Umbilikus
Anomali umbilikus terjadi pada 10% kasus. Anomali umbilikus berupa fistula, sinus, kista, dan pita fibrosa antara divertikulum dan umbilikus.
Sinus umbilikus kronik dapat disertai infeksi atau ekskoriasi kulit periumbilikus. Pasien dapat memiliki riwayat infeksi berulang, penyembuhan sinus, atau pembentukan abses dinding abdomen. Pada fistula, mukosa intestinal akan nampak di kulit.[2,3]
Neoplasma
Neoplasma hanya terjadi pada 4-5% kasus komplikasi divertikulum Meckel. Leiomioma adalah tipe tumor yang paling sering ditemukan, diikuti oleh leiomiosarkoma, tumor karsinoid, fibroma, adenokarsinoma gaster ektopik, lipoma, dan angioma.
Tumor neuroendokrin pada divertikulum Meckel sangat jarang terjadi, namun pernah dilaporkan sindrom Cushing akibat sekresi adrenocorticotropic hormone (ACTH) ektopik pada divertikulum Meckel.[2-4]
Komplikasi Lain
Komplikasi lain yang lebih jarang yaitu fistula vesikodivertikular, “anak” divertikulum (divertikulum yang terbentuk di dalam divertikulum Meckel), dan benda asing di dalam divertikulum Meckel.[2,3]
Prognosis
Divertikulum Meckel sulit didiagnosis. Terlambatnya diagnosis dapat menyebabkan berkembangnya komplikasi divertikulum Meckel dengan mortalitas dan morbiditas yang signifikan. Jika sudah terjadi komplikasi yang mengindikasikan pembedahan, mortalitas dan morbiditasnya diperkirakan mencapai 12%, dengan risiko kumulatif jangka panjang dari komplikasi post-operasi sebesar 7%.[3,4]
Komplikasi dan risiko mortalitas pascaoperasi pada divertikulum Meckel simtomatik lebih besar daripada divertikulum Meckel asimtomatik insidental. Komplikasi awitan lambat pascaoperasi divertikulum Meckel asimtomatik insidental terjadi pada 2% kasus.
Sementara itu, pada divertikulum Meckel simtomatik, 10-20% pasien mengalami komplikasi dini pascaoperasi seperti infeksi di area operasi, abses intraabdomen, ileus pascaoperasi, dan kebocoran anastomosis. 6-8% pasien mengalami komplikasi awitan lambat pascareseksi yang umumnya berkaitan dengan obstruksi usus halus akibat perlengketan intestinal.[2,4]
Penulisan pertama oleh: dr. Krisandryka Wijaya