Edukasi dan Promosi Kesehatan Fibroadenoma Mammae (FAM)
Pada kasus fibroadenoma mammae atau FAM, edukasi dan promosi kesehatan yang perlu disampaikan adalah informasi bahwa tumor ini bersifat jinak dan umumnya tidak berbahaya, sehingga pasien tidak mengalami kecemasan. Dokter juga perlu memberi tahu pasien kondisi-kondisi yang mungkin menyebabkan lesi bertambah besar.[2,3]
Edukasi Pasien
Pasien FAM perlu diinformasikan bahwa FAM merupakan tumor jinak yang memang umum ditemukan pada wanita berusia muda, terutama pada masa pubertas. Pada umumnya, mayoritas FAM tidak bertambah besar dan dapat mengecil secara spontan.
FAM umumnya membesar saat pasien hamil, menyusui, atau menggunakan terapi sulih hormon, tetapi akan mengecil kembali setelahnya. Dokter perlu menjelaskan bahwa pada beberapa kondisi (seperti FAM yang berukuran besar), pembedahan mungkin menyebabkan deformitas pada payudara dan memerlukan rekonstruksi payudara.
Pasien diminta agar tetap tenang meskipun FAM sedikit meningkatkan risiko kanker payudara di kemudian hari. Jika FAM terus membesar, menyebabkan nyeri, muncul dalam jumlah multipel, atau mulai mengganggu pasien secara kosmetik, pasien diminta untuk kembali ke dokter untuk mendiskusikan langkah terapi selanjutnya.[2,3,18]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan fibroadenoma mammae (FAM) yang spesifik belum ada. Namun, studi menunjukkan bahwa konsumsi diet yang sehat (sayuran dan buah-buahan) dan olahraga yang cukup mungkin bisa mengurangi risiko fibroadenoma mammae.
Pasien juga diminta menghindari paparan bahan yang dapat memicu berkembangnya FAM, seperti pil kontrasepsi yang memiliki komponen utama estrogen dan menghindari paparan hidrokarbon polisiklik aromatik. Jika pasien ingin, pasien juga dapat melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) secara berkala.[2,3,9,18]
Namun, studi menunjukkan bahwa manfaat SADARI rutin sebenarnya belum terbukti dengan jelas. Beberapa asosiasi medis telah berhenti menyarankan SADARI rutin untuk skrining kanker payudara, terutama untuk pasien yang hanya berisiko average (rata-rata). Pasien masih dapat melakukan SADARI jika ingin, tetapi dokter perlu memahami bahwa manfaat metode ini belum didukung bukti yang kuat.[19]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur