Pendahuluan Tumor Filodes
Tumor filodes adalah tumor jinak fibroepitelial payudara yang sangat langka. Tumor filodes hanya muncul pada 0,3–1% dari seluruh kasus tumor payudara. Tumor ini lebih sering terjadi pada wanita berusia 35-55 tahun.
Menurut WHO, tumor filodes terbagi menjadi 3 subtipe berdasarkan hasil pemeriksaan jaringan histopatologinya yakni benign, borderline, dan malignant. Massa tumor filodes pada umumnya bersifat unilateral, tunggal, nodular, tidak nyeri, dengan ukuran tumor yang cukup beragam yakni sekitar 1-40 cm.
Penyebab dari tumor filodes masih belum jelas, namun beberapa faktor seperti trauma, laktasi, kehamilan, dan peningkatan kadar estrogen diduga berperan dalam menstimulasi pertumbuhan tumor.[1,2]
Diagnosis tumor filodes tetap dimulai dengan melakukan anamnesis yang berfokus pada keluhan pasien yakni benjolan pada payudara, sama hal nya seperti keluhan yang terjadi pada pasien dengan fibroadenoma mammae. Gali lebih lanjut mengenai karakteristik benjolan, faktor risiko yang mungkin menstimulasi pertumbuhan tumor, riwayat penyakit dahulu (terutama riwayat menderita tumor filodes sebelumnya), gaya hidup, dan pekerjaan. Setelah itu, lakukan pemeriksaan fisik yang berfokus pada pemeriksaan payudara dan jaringan sekitarnya, termasuk kelenjar getah bening. Diagnosis tumor filodes juga perlu dibantu dengan pemeriksaan penunjang seperti mammografi, ultrasonografi payudara, dan pemeriksaan histopatologi.[1-3]
Tata laksana yang diberikan pada tumor filodes berupa tindakan operatif seperti eksisi luas atau mastektomi. Pemberian terapi adjuvan berupa kemoterapi dan radioterapi hingga saat ini masih kontroversial dan tidak diketahui efikasinya. Tumor filodes yang tidak diterapi dengan tepat dan adekuat memiliki kecenderungan untuk bertumbuh dengan cepat, berisiko mengalami metastasis, dan memiliki kemungkinan rekurensi yang tinggi.[1,4]