Diagnosis Tumor Filodes
Diagnosis tumor filodes dimulai dengan melakukan anamnesis meliputi karakteristik benjolan, faktor risiko, riwayat penyakit dahulu, gaya hidup, hingga pekerjaan. Sedangkan pada pemeriksaan fisik berfokus pada pemeriksaan payudara dan jaringan sekitarnya termasuk area kelenjar getah bening. Mammografi, ultrasonografi payudara, dan pemeriksaan histopatologi adalah pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mendukung diagnosis tumor filodes.[2,4]
Anamnesis
Anamnesis pada tumor filodes pada umumnya sama saja dengan anamnesis pada pasien-pasien dengan jenis tumor payudara lainnya, yakni berfokus pada keluhan massa di payudara.
Karakteristik Benjolan pada Tumor Filodes
Anamnesis yang perlu ditanyakan kepada pasien terkait dengan karakteristik massa pada tumor filodes meliputi ukuran, konsistensi, mobilitas, permukaan, batas, nyeri tekan, lokasi, jumlah, perubahan ukuran sejak awal timbul, perubahan ukuran saat menstruasi, dan keluhan tambahan lainnya di sekitar payudara.[2]
Tabel 1. Karakteristik Benjolan pada Tumor Filodes
Karakteristik | Deskripsi |
Ukuran | Cukup beragam dari 1-40 cm |
Konsistensi | Keras / firm |
Mobilitas | Mobile, namun pada beberapa kasus tumor terfiksasi pada otot pectoralis |
Permukaan | Tidak rata (nodular) |
Batas | Batas tegas |
Nyeri Tekan | Tidak nyeri tekan |
Lokasi | Sering di kuadran payudara atas bagian luar |
Pertumbuhan Tumor | Cepat |
Keluhan tambahan | Apabila tumor cukup besar maka kulit di sekitar payudara akan meregang dan vena-vena akan terdilatasi sehingga terjadi diskolorasi kulit berwarna kebiruan, terkadang disertai ulkus pada kulit payudara, retraksi puting, dan limfadenopati pada aksila. |
Faktor Risiko
Pada anamnesis penderita tumor filodes juga perlu ditanyakan mengenai faktor risiko yang ikut memicu pertumbuhan dari tumor seperti peningkatan kadar estrogen dalam tubuh akibat penggunaan obat hormonal atau kontrasepsi, riwayat trauma pada daerah sekitar payudara, serta apakah pasien sedang menyusui atau sedang hamil. [1,2]
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit dahulu perlu ditanyakan pada penderita tumor filodes, hal ini karena angka rekurensi pada penderita tumor filodes sebesar 10-40%. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk terjadi rekurensi terhitung sejak eksisi tumor adalah 2 tahun.[2,4]
Lain-lain
Anamnesis juga perlu menanyakan pertanyaan-pertanyaan terkait gaya hidup dan pekerjaan. Apakah pasien pernah terpapar radiasi atau zat kimia jangka panjang, merokok, dan konsumsi alkohol.[1,2]
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada tumor filodes berfokus pada pemeriksaan payudara dan jaringan sekitarnya, termasuk area kelenjar getah bening. Pemeriksaan fisik payudara meliputi inspeksi dan palpasi. [1-3]
Inspeksi
Pemeriksaan inspeksi lebih baik dilakukan saat pasien dalam posisi duduk atau berdiri. Hal yang dinilai saat inspeksi adalah apakah kedua payudara simetris, adakah cairan yang keluar dari puting, adanya massa, serta perubahan pada kulit payudara seperti perubahan warna, dimpling, atau peau d’orange. [1-3]
Palpasi
Pemeriksaan palpasi dilakukan saat pasien dalam posisi supinasi dengan satu tangan terangkat. Lakukan pemeriksaan pada payudara yang sehat terlebih dahulu. Palpasi dilakukan dengan arah melingkar menggunakan kedua tangan, dimulai dari area sekitar areola melingkar ke arah luar hingga ke aksila, area supraklavikular, leher, dan dinding dada.
Jika ditemukan massa, tentukan ukuran, lokasi, dan tekstur dari massa tersebut. Terakhir, pijat puting untuk menilai adanya cairan yang keluar dari payudara.[1-3]
Diagnosis Banding
Berikut ini adalah dua penyakit yang dapat dipertimbangkan sebagai diagnosis banding dari tumor filodes dikarenakan kemiripan dari tampakan klinis yang dialami oleh pasien.
Fibroadenoma Mammae
Fibroadenoma mammae (FAM) adalah jenis tumor jinak payudara lainnya. FAM sering ditemukan pada wanita yang berusia di bawah 30 tahun. Pada 70% kasus, massa FAM bersifat tunggal, tidak nyeri, permukaan rata, dapat digerakkan, konsistensi kenyal, dengan ukuran 1-3 cm. FAM dipengaruhi oleh siklus menstruasi, biasanya ukurannya akan membesar pada saat pasien sedang menstruasi. Untuk membedakan diagnosis keduanya, diperlukan pemeriksaan histopatologi.[12,13]
Kanker Payudara
Kanker payudara adalah penyebab kematian kedua dari seluruh jenis kanker pada wanita di seluruh dunia. Kanker payudara bisa tidak menimbulkan gejala, hingga seseorang baru terdiagnosis saat melakukan skrining mammografi.
Manifestasi klinis dari kanker payudara dapat berupa nyeri payudara disertai ulkus, peau d’orange, cairan atau sekret dari putting, dan teraba massa yang terfiksir pada dinding dada.[12,13]
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat membantu mendiagnosis tumor filodes adalah pemeriksaan mammografi dan USG payudara. Pemeriksaan penunjang yang memastikan diagnosis tumor filodes adalah pemeriksaan histopatologi.
Ultrasonografi Payudara
Pada pemeriksaan ultrasonografi (USG) payudara dapat tampak massa atau lesi berbentuk lobus (oval atau bulat), berbatas tegas, halus, dengan low level homogenous internal echoes. Selain itu, pada hasil USG payudara dapat pula tampak massa padat disertai celah berisi cairan dan mikrokalsifikasi yang minim.
Mammografi
Pada pemeriksaan mammografi dapat ditemukan massa atau lesi radio-opak yang dikelilingi garis radiolusen atau disebut sebagai halo, disertai mikrokalsifikasi kasar. Pemeriksaan mammografi lebih disarankan pada wanita yang berusia di atas 30 tahun, karena jaringan payudara pada wanita di atas 30 tahun sudah tidak terlalu padat (dense).
Pemeriksaan Histopatologi
Hasil pemeriksaan histopatologi pada jaringan tumor filodes dapat membedakan subtipe tumor yaitu benign, borderline atau malignant. Hasil pemeriksaan jaringan tumor filodes harus terdiri dari elemen epitelial dan stromal. Gambaran histopatologi yang dapat ditemukan pada spesimen tumor filodes adalah sel stroma yang menjadi satu, sel-sel mesenkim yang terisolasi, sel-sel duktus hiperplastik yang berkelompok, sel foreign body giant, pembuluh darah yang melewati fragmen-fragmen stroma, dan bipolar naked nuclei.[2,14,15]