Penatalaksanaan Tumor Filodes
Penatalaksanaan tumor filodes hingga saat ini masih berupa tata laksana definitif dengan tindakan operatif. Jenis pembedahan disesuaikan dengan ukuran tumor dan hasil biopsi. Terapi adjuvan berupa kemoterapi atau radioterapi masih kontroversial karena efikasinya hingga saat ini masih diragukan. [1,16]
Pembedahan
Terdapat dua jenis teknik pembedahan dalam penatalaksanaan tumor filodes yakni eksisi luas dan mastektomi. Prinsip teknik pembedahan pada kasus tumor filodes adalah tumor harus di reseksi dengan margin minimal 1 cm dari batas tumor dengan jaringan sekitarnya, terutama pada hasil histopatologi yang menunjukkan tumor filodes subtipe borderline dan malignant.
Eksisi dengan margin yang tidak sesuai anjuran akan meningkatkan risiko rekurensi tumor hingga 15-20%. Namun apabila batas luas margin tidak tercapai, bukan berarti merupakan indikasi mutlak untuk dilakukan mastektomi. Pemilihan teknik pembedahan disesuaikan dengan ukuran tumor dan perbandingannya dengan ukuran payudara pasien. [1,16] Pada kasus tumor filodes tidak selalu dilakukan teknik pembedahan rekonstruksi payudara. Indikasi dilakukannya rekonstruksi payudara adalah pasien dengan payudara yang asimetris setelah tindakan operasi. Pada umumnya, tindakan rekonstruksi dilakukan pada pasien post mastektomi.
Medikamentosa
Terapi medikamentosa yang dapat diberikan pada tumor filodes berupa terapi adjuvan kemoterapi ataupun radioterapi. Namun, efikasinya hingga saat ini masih tidak jelas. Tidak ada indikasi khusus untuk pemilihan terapi adjuvan (kemoterapi atau radioterapi).
Kemoterapi menggunakan obat-obatan seperti anthracyclines, ifosfamide, cisplatin dan etoposide masih dianggap tidak mempengaruhi kesintasan (survival rate). Sedangkan radioterapi masih dipertimbangkan karena menunjukkan efikasi pada beberapa studi. Salah satu studi yang mendukung efikasi radioterapi adalah studi oleh Pandey et al., yang menyatakan bahwa pemberian radioterapi dapat menurunkan angka kejadian rekurensi (disease free survival) hingga 5 tahun. Namun, jumlah sampel studi ini sangat sedikit, sehingga masih dibutuhkan studi lain dengan kekuatan bukti yang lebih baik.[1,16]