Epidemiologi Cutaneous Larva Migrans
Data epidemiologi menunjukkan bahwa cutaneous larva migrans lebih banyak ditemukan di negara tropis dan subtropis. Populasi anak lebih rentan mengalami cutaneous larva migrans dibandingkan dewasa.
Global
Infeksi cutaneous larva migrans dapat ditemui pada negara beriklim tropis dan subtropis dengan tingkat kelembaban udara yang cukup tinggi, seperti wilayah Amerika Tengah, Amerika Selatan, Karibia, India, Afrika, dan Asia Tenggara.[3]
Pada sebuah studi di Manaus, Brazil, dilaporkan bahwa anak laki-laki pada kelompok usia 10-14 tahun adalah kelompok yang rentan terkena cutaneous larva migrans. Jenis kelamin laki-laki, riwayat berjalan tanpa alas kaki pada permukaan pasir, serta kondisi sosioekonomi menengah ke bawah merupakan faktor risiko independen cutaneous larva migrans.[5]
Indonesia
Belum ada data epidemiologi cutaneous larva migrans di Indonesia.
Mortalitas
Cutaneous larva migrans tidak menyebabkan mortalitas. Penyakit ini bersifat ringan dan dapat swasirna dalam waktu 1-3 bulan. Migrasi larva cacing tambang dari kulit ke organ internal sangat jarang terjadi.[6]
Penulisan pertama oleh: dr. Reren Ramanda