Diagnosis Kandidiasis Mukokutan
Diagnosis kandidiasis mukokutan dapat dilakukan berdasarkan gambaran klinis plak eritema dengan skuama halus di atasnya dan lesi satelit, atau pada oral dapat memberikan gambaran pseudomembran. Lesi pada kulit dapat disertai rasa panas dan gatal. Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan menggunakan kerokan kulit KOH dengan menemukan pseudohifa, pemeriksaan biakan dan slide culture.
Anamnesis
Pada kandidiasis mukokutan, keluhan yang dapat muncul bergantung pada lokasi infeksi. Pasien akan mengeluh adanya bercak–bercak atau erosi pada area infeksi. Lesi yang muncul dapat disertai dengan keluhan berupa panas dan gatal. Kondisi ini dapat terjadi pada mulut, sudut bibir, vagina, lipatan kulit, perianal, dan tempat lain.
Pada area mukosa, adanya plak keputihan atau lesi eritema dapat disertai dengan rasa terbakar atau nyeri menelan bila lesi berada pada faring. Gejala sistemik seperti demam dapat dikeluhkan pada keadaan dimana sudah terjadi kandidiasis invasif.[1,4,23]
Pada kandidiasis mukokutan kronik, pasien akan mengeluhkan gejala khas penyakit yang terjadi berulang dan menahun. Saat anamnesis, perlu juga ditanyakan mengenai faktor risiko pada pasien, seperti riwayat imunokompromais, misalnya HIV, atau gangguan endokrin, seperti diabetes mellitus.[1,4]
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yang dilakukan berdasarkan inspeksi dan perabaan, akan ditemukan tanda infeksi jamur tergantung daerah yang terkena.
Kandidiasis Oral
Kandidiasis oral atau oral trush memiliki gambaran klinis berupa stomatitis akut. Pada selaput lendir mulut muncul bercak–bercak putih kekuningan dengan dasar merah yang disebut pseudomembran. Pseudomembran ini dapat meluas sampai menutupi lidah dan palatum mole, serta dapat terlepas dari selaput lendir sehingga dasarnya tampak merah dan mudah berdarah.[5,6]
Gambar 2. Kandidiasis Oral. Sumber: Openi, 2015.
Perleche
Perleche atau angular cheilitis memberikan kelainan tampak erosi pada kedua sudut mulut dengan dasar merah. Bibir menjadi pecah–pecah dan terjadi fisura pada kedua sudut mulut.[5,6]
Gambar 3. Perleche (Angular Cheilitis). Sumber: Openi, 2011.
Kandidiasis Vulvovaginitis
Pada kandidiasis vulvovaginalis, terdapat bercak putih kekuningan pada mukosa vagina dan menebal dari permukaan, disebut vaginal thrush. Sekret vagina keluar encer pada awal penyakit, kemudian menjadi kental dan tampak seperti butir–butir tepung yang halus.[6,14]
Labia minora dan mayora membengkak dengan banyak ulkus kecil berwarna merah disertai daerah erosi. Kelainan ini dapat menjalar sampai ke kulit sekitarnya, sehingga seluruh kulit lipat paha dan perineum menjadi merah, bengkak, erosi, dengan lesi satelit.[6,14]
Kandidiasis Balanitis
Kandidiasis Balanitis sering terjadi pada pria yang tidak dikhitan, di mana glans penis tertutup preputium. Pada kandidiasis balanitis tampak bercak eritema dan erosi pada glans penis, dan sering disertai pustul. Kelainan ini dapat meluas sampai skrotum, perineum, dan kulit di lipat paha, di mana lesi membentuk plak eritema dan lesi satelit disertai rasa gatal, sakit, atau panas.[6,15]
Kandidiasis Kutis Intertriginosa
Kandidiasis kutis intertriginosa memberikan gambaran lesi pada tempat predileksi, yaitu lipatan kulit, seperti ketiak, bawah payudara, lipat paha, intergluteal, antara jari–jari tangan dan kaki, sekitar umbilikus, dan lipat leher.[6,16]
Gambar 5. Kandidiasis Intertriginosa. Sumber: Shutterstock, 2022.
Lesi berupa gambaran plak eritema kulit yang berbatas tegas dengan skuama di atasnya, dan dapat disertai erosi. Gambaran eritema sering dikelilingi oleh lesi satelit berupa vesikel dan pustul milier, yang bila pecah akan meninggalkan erosi yang kemudian berkembang menyerupai lesi primernya.[6,16]
Kandidiasis Perianal
Kandidiasis perianal merupakan infeksi genus candida pada kulit sekitar anus dan banyak ditemukan pada bayi. Keadaan ini dikenal juga dengan sebutan diaper rash atau ruam popok. Kulit di sekitar anus, lipat paha, kemaluan, perineum, dan lipat pantat menjadi merah, erosi, dan bersisik halus putih.[5,16]
Kandidiasis Unguium
Pada kandidiasis unguium dapat ditemukan diskromia pada kuku, onikolisis atau lepasnya lempeng kuku dari dasar kuku, hipertropia unguium, dan subungual hiperkeratosis atau debris.[3,6]
Diagnosis Banding
Ada beberapa diagnosis banding kandidiasis kutis, antara lain adalah eritrasma, dermatitis, dermatofitosis atau tinea,dan psoriasis.
Eritrasma
Infeksi eritrasma juga sering terjadi di lipatan dengan gambaran lesi kemerahan. Akan tetapi, eritrasma dapat dibedakan dengan kandidiasis, di mana tepi lesi tidak aktif. Selain itu, pada eritrasma, pemeriksaan lampu Wood akan menunjukan warna coral red.[25]
Dermatitis
Dermatitis intertriginosa dan dermatitis kontak dapat memiliki gambaran klinis lesi kemerahan menyerupai kandidiasis. Akan tetapi, gambaran eritema pada dermatitis tidak menunjukkan skuama di atasnya serta lesi satelit.[6,16]
Tinea
Pada dermatofitosis akibat tinea memiliki gambaran klinis berupa lesi yang disertai skuama yang gatal seperti pada kandidiasis. Akan tetapi, lesi kemerahan yang muncul pada tinea disertai dengan central healing serta tepi yang lebih aktif.[6,16]
Psoriasis
Psoriasis juga dapat memiliki gambaran eritema dengan skuama tebal. Lesi pada psoriasis tampak berbatas tegas, skuama tebal, dan lebih merah. Gambaran psoriasis biasanya tidak disertai dengan lesi satelit.[6,16]
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang pada kandidiasis mukokutan dapat dilakukan untuk mengkonfirmasi diagnosis dan menyingkirkan diagnosis banding. Pemeriksaan yang dapat dilakukan ialah pemeriksaan KOH, biakan, dan slide culture.
Pemeriksaan KOH
Pemeriksaan KOH dilakukan pada bahan kerokan kulit atau mukosa, diperiksa dengan larutan KOH 10% atau 20%, akan didapatkan pseudohifa dengan atau tanpa blastospora. Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk membedakan dengan infeksi tinea dimana ditemukan hifa sejati yang bercabang dan bersepta.[4,6]
Pemeriksaan Biakan
Pemeriksaan biakan menggunakan bahan dari kerokan kulit atau mukosa yang akan diperiksa ditanam pada agar Sabouraud dextrosa (ASD), dengan antibiotik kloramfenikol untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
Inkubasi dilakukan dalam suhu kamar atau lemari suhu 37oC, koloni tumbuh setelah 24-48 jam, berupa yeast like colony. Untuk membedakan dengan dermatofita, media akan berubah menjadi merah. Identifikasi dibawah mikroskop dilakukan pada slide culture.[4,6]
Slide Culture
Slide culture dilakukan dari media yang positif candida, dengan inokulasi sampel fungi ke media cornmeal agar lalu dipotong 1,5 cm x 1,5 cm, kemudian letakkan di atas kaca objek dan ditutup cover glass, disimpan 3 x 24 jam dalam suhu kamar dan keadaan lembab. Slide culture digunakan untuk identifikasi spesies candida melalui pengamatan di bawah mikroskop.[4,6]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli