Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Kandidiasis Vulvovaginal general_alomedika 2023-07-24T11:41:40+07:00 2023-07-24T11:41:40+07:00
Kandidiasis Vulvovaginal
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Penatalaksanaan Kandidiasis Vulvovaginal

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Penatalaksanaan definitif untuk kandidiasis vulvovaginal karena infeksi Candida sp. adalah golongan azole, tetapi tidak semua kasus memerlukan tata laksana definitif. Tujuan tata laksana adalah untuk menghilangkan gejala, dan sekitar 10−20% wanita usia subur yang tidak menunjukkan gejala. Kondisi ini tidak membutuhkan terapi.

Pilihan regimen untuk mengobati kandidiasis vulvovaginal berdasarkan pada infeksi tanpa komplikasi (90%) atau infeksi dengan komplikasi (10%). Antifungal golongan azole merupakan terapi yang paling umum digunakan untuk kandidiasis vulvovaginal. Meski demikian, uji klinis terbaru mengindikasikan bahwa ibrexafungerp dapat menjadi pilihan alternatif.[1,4,6]

Infeksi Tanpa Komplikasi

Kriteria kandidiasis vulvovaginal tanpa komplikasi adalah episode sporadis (≤3 episode/tahun), tanda/gejala ringan sampai sedang, kemungkinan infeksi Candida albicans, wanita sehat dan tidak hamil, serta tanpa kondisi imunosupresi.[1,6]

Pemberian antifungal azole topikal atau oral harus dimulai pada kandidiasis vulvovaginal tanpa komplikasi. Dalam uji coba acak, antifungal topikal dan oral mencapai tingkat kesembuhan klinis yang sebanding, yakni >90%.[3,18,19]

Beberapa pilihan terapi topikal antara lain:

  • Clotrimazole 1% krim, diaplikasikan 2−3 kali/hari

  • Ketoconazole 2% krim, diaplikasikan 1−2 kali/hari

  • Miconazole nitrate 1,2 gram, supositoria intravaginal, dosis tunggal

  • Clotrimazole 2% 5 gram, supositoria intravaginal, 1 kali/hari selama 3 hari
  • Clotrimazole 500 mg, pesarium intravaginal, dosis tunggal[3,18,19]

Sedangkan, pilihan antifungal oral adalah:

  • Fluconazole 150 mg, dosis tunggal

  • Itraconazole 200 mg, 2 kali sehari, selama 1 hari[3,18,19]

Lebih direkomendasikan penggunaan antifungal peroral karena dianggap lebih nyaman, tetapi lebih banyak memberikan efek samping daripada terapi topikal.[1,6,18]

Infeksi dengan Komplikasi

Kriteria kandidiasis vulvovaginal dengan komplikasi adalah:

  1. Terdapat tanda/gejala berat
  2. Ditemukan spesies Candida selain C. Albicans (terutama C. Glabrata)
  3. Kondisi kehamilan, diabetes mellitus yang tidak terkontrol, imunosupresi dan lansia

  4. Riwayat kandidiasis vulvovaginal berulang (≥4 episode/tahun) yang diverifikasi dengan pemeriksaan kultur[1,6]

Kandidiasis Vulvovaginal Derajat Berat

Rekomendasi terapi untuk kandidiasis vulvovaginal derajat berat antara lain dua dosis fluconazole oral 150 mg terpisah 3 hari, atau dua dosis clotrimazole pesarium intravaginal 500 mg terpisah 3 hari. Pasien disarankan untuk kembali jika gejala tidak membaik setelah 7−14 hari.[3,18]

Kandidiasis Vulvovaginal Pada Kehamilan

Rekomendasi terapi untuk kandidiasis vulvovaginal pada kehamilan dengan gejala adalah terapi imidazole topikal intravaginal sebagai lini pertama. Imidazole topikal karena lebih superior daripada nystatin intravaginal dalam peningkatan angka kesembuhan dan menurunkan tingkat kekambuhan.[3,6,18]

Pemberian imidazole intravaginal selama 4 hari dapat menyembuhkan >50% infeksi, pemberian selama 7 hari dapat menyembuhkan >90%, sedangkan pemberian >1 minggu tidak memberikan manfaat tambahan. Oleh karena itu, terapi cukup diberikan selama 1 minggu. Pemberian terapi oral pada kehamilan perlu dihindari.[3,6,18]

Kandidiasis Vulvovaginal dengan C. Glabrata

Kegagalan terapi azole pada pasien dengan C. glabrata mencapai sekitar 50% kasus. Kandidiasis vulvovaginal C. glabrata 65−70% dapat sembuh dengan pemberian asam borat 600 mg kapsul intravaginal, 1 kali sehari, pada malam hari, selama 2 minggu. Rekomendasi lainnya adalah krim flucytosine 5 g intravaginal, diaplikasikan setiap malam selama 2 minggu, dengan angka kesembuhan >90%.[6,19]

Kandidiasis Vulvovaginal Berulang

Rekomendasi terapi untuk kandidiasis vulvovaginal berulang adalah terapi induksi awal jangka pendek yang diikuti terapi pemeliharaan selama 6 bulan. Pilihan regimen untuk induksi awal adalah pemberian imidazol topikal selama 10−14 hari. Kombinasi dengan terapi fluconazole 150 mg peroral (PO) setiap 72 jam sebanyak 3 dosis, atau itraconazole 200 mg dengan dosis 1 kali/hari selama 7 hari.[3,6]

Regimen untuk terapi pemeliharaan yang direkomendasikan adalah clotrimazole 500 mg pesarium intravaginal, dipasang seminggu sekali selama 6 bulan. Kombinasi dengan terapi fluconazole 150 mg PO seminggu sekali, atau itraconazole 200 mg dua kali sehari selama 1 hari diberikan sekali sebulan selama 6 bulan.[3,6]

Kandidiasis Vulvovaginal pada Diabetes Mellitus dan Imunosupresi

Penatalaksanaan pada kondisi komorbid membutuhkan jangka waktu lebih panjang. Terapi yang dapat diberikan adalah fluconazole 150 mg peroral, dosis tunggal selama 7 hari. Sebagai alternatif, dapat diberikan clotrimazole topikal 2‒3 kali sehari selama 6−14 hari.[3,19]

Kontrol glikemik yang lebih baik dapat membantu memperbaiki gejala dan mengurangi kekambuhan.[3,19]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Jeanmonod R, Jeanmonod D. Vaginal Candidiasis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459317/
3. Brocklebank A, Maraj H. Vulvovaginal Candidiasis. InnovAiT: Education and inspiration for general practice. 2013; 6(10): 643-651.
4. R AN, Rafiq NB. Candidiasis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560624/
6. Sobel JD, Mitchell C. Candida vulvovaginitis: Clinical manifestations and diagnosis. 2021. https://www.uptodate.com/contents/candida-vulvovaginitis-clinical-manifestations-and-diagnosis?search=candida-vulvovaginitis-&source=search_result&selectedTitle=2~71&usage_type =default&display_rank=2
18. BMJ. Vaginitis. BMJ, 2021. https://bestpractice.bmj.com/topics/en-gb/75
19. CDC. Vulvovaginal Candidiasis. Sexually Transmitted Infections Treatment Guidelines, 2021. https://www.cdc.gov/std/treatment-guidelines/candidiasis.htm

Diagnosis Kandidiasis Vulvovaginal
Prognosis Kandidiasis Vulvovaginal

Artikel Terkait

  • Bahaya Penggunaan Douche Vagina
    Bahaya Penggunaan Douche Vagina
  • Perbandingan Efikasi Antifungal Peroral dan Intravaginal pada Kandidiasis Vulvovaginal Nonkomplikata
    Perbandingan Efikasi Antifungal Peroral dan Intravaginal pada Kandidiasis Vulvovaginal Nonkomplikata
  • Dampak Kemudahan Mengakses Antijamur untuk Kandidiasis Vulvovaginal
    Dampak Kemudahan Mengakses Antijamur untuk Kandidiasis Vulvovaginal
  • Tata Laksana Kandidiasis pada Populasi Geriatri
    Tata Laksana Kandidiasis pada Populasi Geriatri
  • Pendekatan Diagnosis pada Kasus Pruritus Vulva
    Pendekatan Diagnosis pada Kasus Pruritus Vulva

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 07 Maret 2025, 11:11
Efektivitas tatalaksana candidiasis oral pasien HIV
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter mau tanya. Pasien hiv dgn candidiasis oral lebih efektif mana pake obat nistatin tab atau nistatin suspensi yaa ts ? Mohon pencerahannya
Andini Innayah
Dibalas 30 Mei 2024, 14:25
Perbedaan dermatitis intertriginosa dengan kandidiasis intertriginosa
Oleh: Andini Innayah
2 Balasan
Selamat malam Dokter-Dokter, Kakak abang dan teman-teman. Izin bertanya, boleh dijelaskan apa yang membedakan Dermatitis Intertriginosa dengan...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2024, 20:03
Bakterial vaginosis dd candidiasis pada ibu hamil trimester 2
Oleh: Anonymous
1 Balasan
malam alo dokter, izin diskusi dok.. ibu hamil trimester 2 mengeluhkan adanya keputihan disertai gatal, dx Bakterial Vaginosis dd candidiasis, diberi vagizol...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.