• Sembuh secara spontan, di mana remisi keratosis aktinik dapat berkisar 15−60%
• Lesi menetap tanpa berkembang menjadi karsinoma sel skuamosa
• Lesi invasif dan berkembang ke arah malignansi menjadi karsinoma sel skuamosa[5,7]

Perkembangan lesi  keratosis aktinik ke arah malignansi dapat dipengaruhi oleh faktor karakteristik lesi, lokasi lesi, dan keadaan medis pasien yang menyertai.[15]

Faktor Karakteristik Lesi

Lesi  keratosis aktinik pada umumnya asimtomatik, berupa papula atau plak eritematosa pada area kulit yang terpapar sinar matahari. Peningkatan risiko progresifitas terjadi jika lesi mengalami indurasi, inflamasi, ukuran diameter >1 cm, membesar secara cepat, perdarahan, ulserasi, dan pigmentasi. Lesi yang terasa nyeri atau gatal memerlukan perhatian khusus.[15]

Faktor Lokasi Lesi

Lokasi lesi  keratosis aktinik yang dikaitkan dengan risiko progresifitas penyakit adalah area bibir dan telinga. Selain itu, penyembuhan lesi pada area badan dan ekstremitas bawah biasanya kurang baik.[15]

Keadaan Medis Pasien

Keadaan medis pasien yang dapat meningkatkan risiko  keratosis aktinik berubah menjadi karsinoma sel skuamosa invasif adalah pasien yang mendapatkan obat-obatan imunosupresif, misalnya pasien pasca transplantasi ginjal. Selain itu, pasien yang mengonsumsi obat-obatan yang meningkatkan sensitifitas sinar matahari seperti hydrochlorothiazide (HCT).[15]

Prognosis

Perkembangan  keratosis aktinik ada yang remisi dengan spontan, menetap, atau berubah menjadi karsinoma sel skuamosa. Diagnosis dan terapi lesi  keratosis aktinik yang dilakukan secara cepat dan tepat akan memberikan prognosis yang baik.[5,7]

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini