Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Actinic Keratosis general_alomedika 2023-10-05T14:27:51+07:00 2023-10-05T14:27:51+07:00
Actinic Keratosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Actinic Keratosis

Oleh :
dr. Novianti Rizky Reza, Sp.KK
Share To Social Media:

Penatalaksanaan actinic keratosis atau keratosis aktinik bervariasi, mulai dari pemberian obat topikal hingga sistemik. Tujuan terapi keratosis aktinik adalah meminimalisir perkembangan ke arah karsinoma sel skuamosa. Secara umum, terapi keratosis aktinik dibedakan menjadi terapi langsung pada lesi dan terapi pada area sekitar lesi.[3-5,14]

Pemilihan terapi keratosis aktinik tergantung pada faktor pasien dan dokter. Faktor pasien yang perlu dipertimbangkan berupa luas lesi, terapi sebelumnya, kondisi imunosupresi, riwayat tumor invasif, kepatuhan pasien, serta biaya terapi. Sementara, faktor dokter terdiri dari ketersediaan alat dan fasilitas serta pengalaman sebelumnya. Efektifitas terapi dinilai dari remisi komplit pada lesi, berkurangnya jumlah lesi, dan angka bebas lesi yang dapat dipertahankan.[3,5,15]

Terapi Langsung pada Lesi

Terapi langsung pada lesi dapat dilakukan pada pasien dengan jumlah lesi keratosis aktinik yang minimal atau terisolasi. Pilihan terapi adalah cryotherapy, terapi laser ablatif, serta pembedahan eksisi dan kuretase.[7,14]

Cryotherapy

Cryotherapy adalah menghancurkan sel atipik dengan menurunkan suhu kulit.  Terapi ini merupakan pilihan yang cepat dan efektif untuk kasus keratosis aktinik. Penggunaan cryotherapy menunjukkan kesembuhan lesi 57−98,8% pada follow up 3 bulan sampai 8,5 tahun.[7,14]

Terapi Laser

Laser ablatif seperti laser CO2 dapat digunakan untuk menghilangkan lesi keratosis aktinik. Penggunaan laser ablatif dapat membersihkan lesi 63,3%.[7]

Eksisi dan Kuretase

Eksisi (shave biopsy) adalah tindakan pembedahan dengan menggunakan pisau bedah untuk mengangkat lesi keratosis aktinik. Sedangkan kuretase merupakan tindakan mekanis untuk menghilangkan sel atipikal. Tindakan lanjutan dengan menggunakan elektrokauter bermanfaat untuk menghilangkan sel atipikal dan juga mengontrol perdarahan.[14]

Eksisi dan kuretase menjadi pilihan yang baik jika dokter memerlukan jaringan untuk pemeriksaan histopatologi, disebut tindakan biopsi kulit. Pemeriksaan penunjang ini bertujuan untuk melihat adanya keganasan, atau untuk menyingkirkan diagnosis banding. Keratosis aktinik dapat berubah ke arah keganasan seperti karsinoma sel skuamosa.[14]

Terapi pada Area Sekitar Lesi

Terapi pada lesi dan area sekitar bertujuan untuk mengurangi lesi yang berhubungan dengan paparan sinar matahari, termasuk field cancerization. Manfaat terapi untuk mencegah iritasi dan memperbaiki tampilan kulit.[16]

Definisi field cancerization secara klinis adalah area keratosis aktinik dan sekitarnya yang disertai kerusakan akibat paparan sinar matahari, termasuk telangiektasia, atrofi, depigmentasi, dan tekstur kulit seperti amplas. Pasien keratosis aktinik dengan ciri-ciri ini direkomendasikan untuk menjalani terapi langsung pada lesi, disertai kombinasi terapi area sekitar lesi.[16]

Terapi untuk area sekitar lesi dapat digunakan topikal 5-fluorouracil (5-FU), gel diklofenak 3%, dan imiquimod.[7,14]

5-FluoroUracil

5-fluorouracil (5-FU)  merupakan terapi topikal pertama yang disetujui untuk penatalaksanaan keratosis aktinik. Topikal 5-FU bekerja sebagai sintesis thymidylate inhibitor yang menghambat reaksi metilasi, yang kemudian mengganggu sintesis DNA/RNA dan secara efektif menghentikan pertumbuhan sel atipikal.[7,14]

Dosis penggunaan 5-FU pada keratosis aktinik dioleskan 2 kali/hari. Efek samping yang sering terjadi adalah iritasi kulit.[7,14]

Gel Diklofenak 3%

Diklofenak merupakan golongan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Mekanisme kerja menghambat siklooksigenase (COX) terutama COX2, yang kemudian akan menurunkan produksi prostaglandin dan mengurangi pembentukan tumor. Dosis penggunaan gel diklofenak 3% dioleskan 2 kali/hari, selama 60 hari.[7,14]

Imiquimod 5%

Imiquimod merupakan terapi topikal yang awalnya digunakan untuk veruka kelamin dan perianal. Selain itu, penggunaan off label pada kasus penyakit Bowen, karsinoma sel skuamosa invasif, lentigo maligna, moluskum kontagiosum, dan scar keloid. Saat ini, penggunaan imiquimod untuk keratosis aktinik telah disetujui.[14]

Imiquimod mengganggu proliferasi tumor dengan bekerja sebagai TLR-7 agonist, yang akan memodifikasi respon imunitas dan menstimulasi apoptosis. Studi oleh Stockfleth et al menunjukkan 84% keratosis aktinik secara klinis membaik setelah penggunaan imiquimod 5% selama 12 minggu.[14]

Tabel 1. Rekomendasi Terapi Keratosis Aktinik Berdasarkan American Academy of Dermatology Association Tahun 2022

Tingkat Rekomendasi Kepastian Bukti Tindakan
Terapi Topikal
Kuat Edukasi Pernyataan praktik yang baik Pelindung ultraviolet, termasuk menghindari sinar matahari, menggunakan pakaian pelindung sinar matahari, dan tabir surya spektrum luas
Kuat Tinggi Tirbanibulin topikal
Kuat Sedang 5-fluorourasil topikal atau Imiquimod topikal
Bersyarat Rendah Diklofenak topikal
Cryotherapy
Kuat Pernyataan praktik yang baik Merekomendasikan cryosurgery

Bersyarat Sedang Merekomendasikan dengan syarat terapi cryosurgery melalui ablasi laser CO2
Photodynamic
Bersyarat Rendah ALA-red light-PDT,
Bersyarat Sedang ALA-blue light-PDT
Terapi Kombinasi
Bersyarat Sedang

5-fluorourasil topikal dan cryosurgery

Imiquimod topikal dilanjutkan ALA-blue light-PDT

Bersyarat Rendah

Imiquimod topikal dan cryosurgery

Adapalene topikal dan cryosurgery

Keterangan: ALA: Aminolevulinic acid. PDT: Photodynamic therapy

Sumber: Hudiyati, 2023.[17]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

3. Dianzani C, Conforti C, et al. Current therapies for actinic keratosis. Int J Dermatol. 2020 Jun;59(6):677–84.
4. Eisen DB, Dellavalle RP, et al. Focused update: Guidelines of care for the management of actinic keratosis. J Am Acad Dermatol. 2022 Aug;87(2):373-374.e5. doi: 10.1016/j.jaad.2022.04.013. Epub 2022 Apr 18. PMID: 35439607.
14. Costa C, Scalvenzi M, Ayala F, Fabbrocini G, Monfrecola G. How to treat actinic keratosis? An update. J Dermatol Case Rep. 2015;9(2):29.
15. Rigel DS, Stein Gold LF. The importance of early diagnosis and treatment of actinic keratosis. J Am Acad Dermatol. 2013 Jan;68(1):S20–7.
16. Heppt MV, Leiter U, et al. S3 guideline for actinic keratosis and cutaneous squamous cell carcinoma – short version, part 1: diagnosis, interventions for actinic keratoses, care structures and quality‐of‐care indicators. JDDG J Dtsch Dermatol Ges. 2020 Mar;18(3):275–94.
17. Eisen DB. Dellavalle RP. et al. Focused Update: Guidelines of Care for the Management of Actinic Keratosis.American Academy of Dermatology Association. 2022.

Diagnosis Actinic Keratosis
Prognosis Actinic Keratosis

Artikel Terkait

  • Perbedaan Keratosis Aktinik dengan Karsinoma Sel Skuamosa
    Perbedaan Keratosis Aktinik dengan Karsinoma Sel Skuamosa
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.