Epidemiologi Kista Epidermoid
Epidemiologi kista epidermoid ditemukan pada rentang umur yang luas, yaitu antara lahir hingga 72 tahun, tetapi mayoritas pada dekade ketiga dan keempat hidup. Milia yaitu kista epidermoid kecil temporer, umum terdapat pada bayi baru lahir.
Kista epidermoid terutama ditemukan pada jenis kelamin laki–laki, dengan angka kejadian 2 kali lebih banyak daripada wanita. Tidak terdapat predileksi ras tertentu. Pigmentasi pada kista epidermoid lebih umum ditemukan pada individu berkulit gelap.[1,2,5]
Global
Secara global, kista epidermoid merupakan kista kutaneus yang paling sering ditemukan. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Maity et al., lesi kista epidermoid terutama pada tubuh bagian atas dengan bagian yang paling sering adalah regio submandibular (19%), wajah (16%) dan regio preaurikular (13%) dari 106 pasien yang terdiagnosis kista epidermoid dengan pemeriksaan fine needle aspiration cytology (FNAC).
Indonesia
Sampai saat ini, belum ada data epidemiologi mengenai kista epidermoid di Indonesia.
Mortalitas
Data epidemiologi mengenai mortalitas pada kista epidermoid masih sangat terbatas. Kista epidermoid dapat mengalami transformasi menjadi keganasan, seperti squamous cell carcinoma (SCC) dan basal cell carcinoma (BCC) pada 1% penderitanya.[3]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli