Edukasi dan Promosi Kesehatan Liken Planus
Edukasi dan promosi kesehatan liken planus atau lichen planus mencakup perjalanan penyakit hingga pilihan terapi. Pasien perlu dijelaskan untuk menjaga lesi kulit dari trauma, di mana pasien jangan menggaruk lesi dan lebih sering menggunakan emolien.[1,3,4]
Edukasi Pasien
Beritahukan kepada pasien bahwa penyakit liken planus membutuhkan waktu yang lama (1‒5 tahun) untuk sembuh. Hingga saat ini, tata laksana yang tersedia belum memiliki dasar bukti ilmiah yang kuat sebab belum ada uji klinis acak terkontrol skala besar untuk mengetahui efikasi dan keamanan terapi pada liken planus.
Sampaikan pula risiko rekurensi dan efek samping terapi, terutama akibat penggunaan steroid jangka lama. Pada pasien dengan lesi kutaneus, minta pasien untuk menjaga lesi dari trauma dengan tidak menggaruk lesi dan menggunakan emolien. Saat mandi, minta pasien untuk menggosok kulit secara lembut.
Pada pasien dengan lesi oral, minta pasien untuk menghindari makanan asam dan pedas, merokok, dan alkohol karena dapat menyebabkan eksaserbasi gejala. Sampaikan pula pada pasien untuk menjaga kesehatan gigi dan gusi.[1,3,4]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Patofisiologi dan etiologi liken planus belum diketahui dengan pasti. Namun, berbagai faktor telah dikaitkan dengan munculnya liken planus kulit, yaitu infeksi virus dan penggunaan obat-obatan. Sementara, liken planus oral dikaitkan dengan alergi kontak dengan logam yang digunakan pada tindakan kedokteran gigi, yaitu restorasi gigi dengan merkuri, tembaga, dan emas.[3]
Oleh karena itu, infeksi hepatitis C dan penggunaan obat-obatan, seperti antimalaria, angiotensin-converting enzyme inhibitor (ACEi), diuretik thiazide, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), dan emas, harus dengan diwaspadai munculnya liken planus.[3]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini