Pendahuluan Nevus Pigmentosus
Nevus pigmentosus adalah lesi kulit melanositik jinak yang terjadi akibat proliferasi melanosit pada jaringan kulit. Lesi pada nevus pigmentosus memiliki diameter, warna, dan jumlah yang bervariasi antar individu.
Terdapat beberapa teori mengenai proliferasi melanosit pada nevus pigmentosus, antara lain terjadi migrasi melanosit selama proses embriogenesis, sebagai variasi morfologi dari melanosit, dan sebagai akibat proliferasi lentiginosa pada epidermis. Etiologi nevus pigmentosus hingga saat ini masih belum jelas. Beberapa faktor risiko, seperti faktor genetik dan paparan sinar ultraviolet, diduga berhubungan dengan munculnya nevus pigmentosus.[1,2]
Manifestasi klinis nevus pigmentosus berbeda-beda sesuai dengan jenis nevus yang dimiliki. Nevus pigmentosus biasanya tidak disertai dengan rasa gatal, nyeri, bengkak, atau peradangan. Pemeriksaan penunjang umumnya tidak diperlukan untuk menegakkan diagnosis, kecuali terdapat kecurigaan ke arah keganasan.[1,3]
Tidak diperlukan tata laksana khusus pada kasus nevus pigmentosus. Tata laksana dapat dilakukan bila ada kecurigaan ke arah keganasan atau atas pertimbangan faktor kosmetik. Tata laksana yang dilakukan dapat berupa pembedahan untuk mengangkat lesi.[4]