Epidemiologi Nevus Pigmentosus
Secara epidemiologi, nevus pigmentosus ditemukan di seluruh dunia. Angka kejadian nevus pigmentosus ditemukan lebih tinggi pada Kaukasia. Pada Kaukasia, nevus pigmentosus lebih banyak ditemukan di area punggung, sementara pada keturunan Afrika nevus pigmentosus banyak ditemukan di area ekstremitas.[8,9]
Global
Pada orang yang berada di negara-negara Eropa Utara, terutama negara Jerman, Belanda, Belgia, dan Inggris, nevus pigmentosus jarang ditemukan dengan ukuran diameter ≥1 cm, tetapi biasanya nevus pigmentosus ditemukan dalam jumlah banyak >50 dengan warna merah kecoklatan. Nevus pigmentosus jenis ini dinamakan nevus atipikal atau nevus displastik.[2]
Sebuah studi oleh Kanada et al pada tahun 2012 menemukan bahwa nevus pigmentosus kongenital ditemukan pada 1-3% neonates di Amerika Serikat. Nevus pigmentosus dengan diameter besar ditemukan pada 1 dari 20.000 neonatus. Sementara itu, untuk nevus pigmentosus yang didapat, angka kejadian dilaporkan meningkat menjelang dekade ke-3 dan mencapai puncak pada dekade ke-4 atau ke-5 kehidupan.[1,2,10]
Perbandingan angka kejadian nevus pigmentosus pada pria dan wanita sampai saat ini masih belum diketahui pasti. Namun, nevus pigmentosus pada ibu hamil dapat ditemukan membesar atau pigmentasinya bertambah.[2]
Indonesia
Epidemiologi nasional nevus pigmentosus di Indonesia masih belum diketahui.
Mortalitas
Meskipun cukup jarang terjadi, namun nevus pigmentosus kongenital dapat berkembang menjadi melanosis neurokutaneus, yaitu proliferasi melanosit di susunan saraf pusat dan di kulit. Penyakit ini dapat bersifat asimtomatis dan baru diketahui melalui MRI. Melanosis neurokutaneus memiliki angka mortalitas yang tinggi pada tahun-tahun pertama penyakit.[1,11]