Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Nevus Sebaceous general_alomedika 2023-07-17T15:07:26+07:00 2023-07-17T15:07:26+07:00
Nevus Sebaceous
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Nevus Sebaceous

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Diagnosis nevus sebaceous dapat ditegakkan jika ditemukan plak soliter berwarna kulit dengan batas tegas, paling sering di area kulit kepala. Lesi ini ditemukan saat lahir atau segera setelah lahir.

Pemeriksaan histopatologi untuk mengonfirmasi diagnosis hanya digunakan pada kasus atipikal. Pemeriksaan penunjang lain dapat dilakukan jika terjadi anomali sistem saraf pusat, seperti epilepsi atau disabilitas intelektual.[1,5]

Anamnesis

Manifestasi tipikal nevus sebaceous berupa lesi kulit asimptomatik yang muncul saat lahir atau tidak lama kemudian, dengan ujud kelainan kulit berupa plak halus berbatas tegas, konfigurasi oval atau linier, sepanjang garis Blaschko.

Pada saat remaja, permukaan lesi bisa berubah menjadi verukosa dan menonjol. Predileksi lesi adalah kulit kepala dengan tampilan soliter dan alopecia parsial atau total. Predileksi lainnya adalah area lain di kepala atau leher.[1,4,5,10]

Sindrom Nevus Sebaceous

Anomali ekstrakutan yang paling umum terjadi adalah pada sistem saraf pusat, berupa disabilitas intelektual, kejang, hemiatrofi, anomali vaskular, hemimegalencephaly, atau kelainan gyrus.

Beberapa sistem organ lainnya yang mungkin terlibat dalam sindrom ini, antara lain:

  • Oftalmologi: strabismus, lipodermoid, anomali retina, koloboma, katarak, vaskularisasi kornea
  • Skeletal: frontal bossing, skeletal hipoplasia, skoliosis, kifoskoliosis, vitamin D-resistant rickets, hipofosfatemia
  • Kardiovaskular: hiperplasia aorta, koarktasio aorta
  • Urogenital: ginjal tapal kuda, duplicated urinary collecting system

  • Lainnya: hypophosphatemic rickets, aplasia gigi, hipoplasia enamel[2,7,8]

Pemeriksaan Fisik

Nevus sebaceous merupakan hamartoma kongenital dengan predileksi tersering pada kulit kepala, wajah dan leher. Nevus sebaceous dapat mencapai diameter 10 cm dan berkembang dalam tiga tahapan, antara lain:

  • Saat lahir sampai masa kanak-kanak: saat pemeriksaan fisik nevus sebaceous akan terlihat sebagai lesi soliter, linier atau bulat, plak permukaan halus atau agak beludru dengan warna merah muda kekuningan atau coklat, dan tidak berbulu
  • Masa remaja: akibat pengaruh hormonal pada kelenjar sebasea dan apokrin, maka nevus sebaceous akan terlihat menonjol dengan permukaan verukosa yang berbentuk oval, bulat, atau linier, dengan ukuran 1 cm sampai >10 cm. Lesi dapat muncul sebagai lesi tunggal, multiple, atau ekstensif
  • Saat usia >40 tahun: beberapa lesi nevus sebaceous berkembang menjadi berbagai tipe tumor, seperti trichoblastoma, syringocystadenoma papilliferum, karsinoma sel basal, atau keratoacanthoma[4,8]

Evaluasi kulit harus mencakup semua kulit secara menyeluruh, termasuk area yang ditutupi oleh rambut, mukosa, dan mata.

Pemeriksaan neurologi, perkembangan anak, oftalmologi, dan skeletal juga perlu dilakukan.[2]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding nevus sebaceous dapat berupa aplasia kutis dan keratosis seroboik. Diagnosis banding penyakit ini tergantung dari tahapan/gambaran lesi.

Aplasia Kutis

Pada saat bayi baru lahir, diagnosis banding dapat berupa aplasia kutis. Gambaran lesi aplasia kutis berupa erosi fokal di kulit kepala, smoother papyraceous surface, dan penyembuhan dengan atrofi dan jaringan parut.

Predileksi tersering adalah ekstremitas distal, dan congenital triangular alopecia dengan predileksi pada kulit kepala bagian frontotemporal. Lesi tidak berubah seumur hidup.[1,4,11]

Keratosis Seboroik

Pada tahap selanjutnya, nevus sebaceous dapat dibandingkan dengan keratosis seboroik. Karakteristik lesi adalah plak atau papul berwarna kecoklatan dengan permukaan yang lebih tinggi dari kulit sekitar, berbatas tegas, permukaan verukosa, dan terkadang terdapat rasa gatal.[1,4,12,13]

Pemeriksaan Penunjang

Sebagian besar kasus nevus sebaceous dapat didiagnosis secara klinis. Namun, untuk membantu menegakkan diagnosis kasus nevus sebaceous atipikal dan menyingkirkan kemungkinan keganasan, dapat dilakukan biopsi kulit.[1]

Pada pemeriksaan histopatologi, dapat dijumpai hiperplasia papilomatosa pada bagian epidermis, hiperplasia kelenjar sebasea, dan jumlah kelenjar sebasea matur meningkat pada bagian dermis. Selain itu, akan terlihat kelenjar apokrin ektopik pada bagian dermis di bawah kelenjar sebasea, tidak ada folikel rambut, dan folikel yang belum matang.[4,6,14]

Pemeriksaan penunjang lain dapat dilakukan sesuai dengan temuan klinis. Misalnya, pemeriksaan pencitraan otak pada nevus sebaceous dengan predileksi di kepala atau leher yang disertai keterlambatan perkembangan.[2]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. Baigrie D, Troxell T, Cook C. Nevus Sebaceus. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482493/
2. Lena CP, Kondo RN, Nicolacópulos T. Do you know this syndrome? Schimmelpenning-Feuerstein-Mims syndrome. An Bras Dermatol. 2019; 94(2): 227–229.
4. Hammadi AA. Nevus Sebaceous. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/1058733-overview
5. Van TN, Thanh HL, Manh TN, Minh PPT, Cao KP, et al. Efficacy of Surgical Excision for Nevus Sebaceous - Vietnamese Experience. Open Access Maced J Med Sci. 2019; 7(2): 211–213.
6. Segars K, Gopman JM, Elston JB, Harrington MA. Nevus Sebaceus of Jadassohn. Eplasty. 2015;15:ic38. Published 2015 Jul 20.
7. Rosen H, Schmidt B, Lam HP, Meara JG, Labow BI. Management of Nevus Sebaceous and the Riskof Basal Cell Carcinoma: An 18-Year Review. Pediatr Dermatol. 2009; 26(6): 676-681.
8. Paninson B, Trope BM, Moschini JC, Sousa MAJ, Silva MRE. Basal Cell Carcinoma on a Nevus Sebaceous of Jadassohn: A Case Report. J Clin Aesthet Dermatol. 2019; 12(3): 40–43.
10. Kim JH, Park HY, Ahn SK. Nevus Sebaceous Accompanying Secondary Neoplasms and Unique Histopathologic Findings. Ann Dermatol. 2011; 23(Suppl 2): S231–S234.
11. Maty S, Salana K, Radu M, Beiu C, Hage R. More Than Skin Deep: A Case of Nevus Sebaceous Associated With Basal Cell Carcinoma Transformation. Cureus. 2020; 12(7): e9386.
12. Balin AK. Seborrheic Keratosis. Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1059477-overview
13. Roh N, Hahn H, Lee Y, Choe Y, Ahn K. Clinical and Histopathological Investigation of Seborrheic Keratosis. Annals of Dermatology. 2016;28(2):152.
14. Kerwin KB, Menter MA. Evaluation and management of an unusual congenital nevus. Proc (Bayl Univ Med Cent). 2017; 30(2): 211–212.

Epidemiologi Nevus Sebaceous
Penatalaksanaan Nevus Sebaceous
Diskusi Terbaru
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 3 jam yang lalu
Trending! TOP 5 Artikel di Bulan Mei 2025! 🕺🏻
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter!Di bulan Mei yang penuh semangat ini, jangan lewatkan 5 artikel paling populer dan menjadi sorotan para sejawat di ALOMEDIKA!Efek Vaksinasi Herpes...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas kemarin, 09:02
ALOPALOOZA - Alomedika Points Bonanza Bidang Dermatologi (14-20 Mei 2025)
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter!Masih belum ikuti ALOPALOOZA (ALOMEDIKA POINT BONANZA)?!? Ayo, segera ikuti ALOPALOOZA minggu ini untuk menambah Alomedika Point Anda!Tema minggu...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas kemarin, 11:56
CONGRATULATION! SELAMAT KEPADA PEMENANG ALOPALOOZA 2025 BIDANG RADIOLOGI!
Oleh: dr. ALOMEDIKA
2 Balasan
ALO Dokter.Alomedika dengan bangga mengumumkan pemenang ALOPALOOZA 2025 bidang Radiologi yang telah memposting kasus radiologi menarik di minggu...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.