Epidemiologi Nevus Sebaceous
Berdasarkan data epidemiologi terkait nevus sebaceous, tidak ada perbedaan insiden antara laki-laki maupun perempuan. Nevus sebaceous sering muncul dalam bentuk lesi soliter saat lahir yang kemudian berkembang menjadi bentuk veruka setelah pubertas.[1]
Global
Sebanyak 0,3% neonatus lahir dengan nevus sebaceous. Jumlah insiden penyakit kulit ini sama antara jenis kelamin pada semua etnis.[1,2,4]
Indonesia
Belum ada data epidemiologi nasional terkait nevus sebaceous di Indonesia. Studi salah satu rumah sakit di Indonesia menemukan bahwa nevus sebaceous dijumpai pada 0,8% pasien dermatologi.[9]
Mortalitas
Nevus sebaceous bersifat jinak. Penyakit kulit ini jarang disertai keganasan sekunder (seperti karsinoma sel basal) dan risiko terjadinya keganasan pada anak-anak sangat kecil.[1]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja