Edukasi dan Promosi Kesehatan Uban Prematur
Edukasi dan promosi kesehatan terkait uban prematur atau premature gray hair atau kanitis prematur meliputi penjelasan penyebab disregulasi melanogenesis. Penderita perlu diedukasi bahwa uban prematur tidak mengancam jiwa dan tidak berbahaya. Promosi kesehatan dapat dilakukan berdasarkan etiologinya, misalnya penyuluhan gizi seimbang dan perilaku hidup bersih dan sehat/PHBS.[1,10,14]
Edukasi Pasien
Uban prematur umumnya akan menimbulkan gangguan psikologis karena fungsi kosmetik yang terganggu. Penderita dapat dianjurkan untuk mencabut uban jika jumlah ubannya dengan <10% rambut, ataupun mewarnai rambut untuk meningkatkan rasa percaya diri dan mengurangi dampak psikologis.
Pada pasien dengan uban prematur yang etiologinya telah diketahui, edukasi terkait pemberian nutrisi dan kontrol penyakit yang mendasari perlu dilakukan. Misalnya, pada pasien dengan defisiensi vitamin B12, edukasi nutrisi yang seimbang, cara makan yang baik untuk meningkatkan penyerapan vitamin B12, dan pemberian suplementasi dapat dipertimbangkan.[1,10,14]
Pasien dengan hipotiroid atau hipertiroid dapat diedukasi untuk taat mengonsumsi obat dan melakukan kontrol sesuai jadwal. Paparan sinar ultraviolet dan polusi juga dapat menjadi faktor predisposisi sehingga dapat dilakukan edukasi, misalnya dengan menggunakan topi atau penutup kepala saat keluar rumah.[1]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit terkait uban prematur dilakukan berdasarkan etiologi yang dapat dicegah, seperti defisiensi nutrisi. Puskesmas dan tenaga kesehatan lain dapat melakukan penyuluhan terkait gizi seimbang dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Beberapa penyakit kronis berhubungan dengan kerusakan DNA sampai dengan apoptosis melanosit, misalnya sindrom Progeria dan vitiligo. Pasien dengan kondisi penyakit ini perlu diberikan informasi mengenai kemungkinan munculnya uban prematur.[1,10,14]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli