Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Uban Prematur general_alomedika 2023-08-29T11:08:29+07:00 2023-08-29T11:08:29+07:00
Uban Prematur
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Uban Prematur

Oleh :
dr. Nurul Falah
Share To Social Media:

Berdasarkan studi epidemiologi di Asia, prevalensi uban prematur atau premature gray hair atau kanitis prematur mencapai 40% dari sekitar 200 orang berusia 18–25 tahun. Riwayat keluarga dengan uban prematur ditemukan paling berhubungan kejadian kanitis prematur. Uban prematur muncul sebelum usia 25 tahun pada populasi Asia, 20 tahun pada populasi kulit putih, dan 30 tahun pada populasi di Afrika.[1,2,25]

Global

Sampai saat ini, studi epidemiologi global khusus untuk uban prematur belum tersedia. Dalam satu studi berbasis populasi di Turki yang melibatkan 1.541 relawan berusia 15–65 tahun, dilaporkan bahwa uban prematur pada kelompok usia ≤20 tahun mencapai sekitar 14%, sedangkan usia 21-30 tahun mencapai sekitar 40%.

Rata-rata onset usia timbulnya uban adalah 32,9±9,8 tahun, di mana pada wanita adalah 31,7±9,5 tahun dan pada pria 33,7±10,0 tahun. Area rambut yang paling pertama muncul dan paling banyak dilaporkan adalah area temporal.[13]

Studi di Asia oleh Chaudhary et al., menyatakan bahwa dari 235 partisipan berusia 18–25 tahun, prevalensi uban prematur mencapai 40%. Dari persentase tersebut, sekitar 83% termasuk dalam grade I, yaitu uban mencapai <20% total rambut.[25]

Indonesia

Belum ada data epidemiologi yang menggambarkan prevalensi uban prematur di Indonesia. Meski demikian, suatu studi observasional yang dilakukan di Medan yang melibatkan 177 partisipan berusia antara 15–25 tahun menemukan sekitar 36% mengalami uban prematur, di mana sekitar 68% di antaranya berusia kurang dari 17 tahun.[14]

Mortalitas

Belum ada laporan mengenai data mortalitas yang berkaitan dengan uban prematur. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh oleh Chaudhary et al. uban prematur ditemukan lebih tinggi pada mereka yang depresi, cemas dan stres. Persentase depresi sekitar 71% dari 502 pasien dengan uban prematur, cemas sekitar 73% dari 577 pasien dengan uban prematur, sedangkan stress mencapai sekitar 71% dari 381 pasien dengan uban prematur.

Pada studi, tidak dijelaskan apakah cemas, depresi, dan stres terjadi karena uban prematur atau sebaliknya. Akan tetapi, hal ini menunjukkan adanya keterkaitan gangguan psikologis dengan uban prematur.[25]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Kumar AB, Shamim H, Nagaraju U. Premature Graying of Hair: Review with Updates. Int J Trichology. 2018 Sep-Oct;10(5):198-203. doi: 10.4103/ijt.ijt_47_18. PMID: 30607038; PMCID: PMC6290285.
2. Panhard S, Lozano I, Loussouarn G. Greying of the human hair: A worldwide survey, revisiting the ‘50’ rule of thumb. Br J Dermatol. 2012;167:865–73.
13. Acer E, Arslantaş D, Emiral GÖ, Ünsal A, Atalay BI, Göktaş S. Clinical and epidemiological characteristics and associated factors of hair graying: a population-based, cross-sectional study in Turkey. An Bras Dermatol. 2020;95(4):439-446.
14. Ashraf P. Hubungan antara kanitis prematur dengan kualitas hidup. Tesis, Universitas Sumatera Utara, 2018. http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/22062
25. Chaudhary S, Mahotra NB. Early Canities among Undergraduate Medical Students of a Medical College: A Descriptive Cross-sectional Study. JNMA J Nepal Med Assoc. 2023 Mar 1;61(259):220-223. doi: 10.31729/jnma.7961. PMID: 37203960; PMCID: PMC10231533.

Etiologi Uban Prematur
Diagnosis Uban Prematur
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.