Prognosis Uban Prematur
Prognosis uban prematur atau premature gray hair atau kanitis prematur umumnya baik setelah pencabutan uban, pewarnaan rambut, serta tata laksana etiologi. Meski demikian, rekurensi akan tetap terjadi karena faktor tertentu seperti stres oksidatif tetap ada dan mengganggu melanogenesis. Adanya uban prematur dapat dijadikan penanda kondisi klinis tertentu, seperti defisiensi vitamin B12 atau hipotiroid.[1,7]
Komplikasi
Uban prematur umumnya tidak memiliki komplikasi yang berbahaya, tetapi etiologi dari uban prematur mungkin memiliki sejumlah komplikasi yang serius. Sebagai contoh, Sindrom Werner dan Sindrom Hutchinson-Gilford (progeria) dapat disertai dengan katarak, osteoporosis, dan aterosklerosis.[1,10]
Secara umum, efek yang paling sering dikeluhkan oleh individu dengan uban prematur adalah masalah psikologis yang terkait dengan penampilan fisik. Rambut uban yang timbul lebih dini dapat menyebabkan pasien kurang percaya diri dengan penampilannya.[1,13]
Prognosis
Prognosis uban prematur tergantung dari tata laksana etiologi dan biasanya dapat mengalami rekurensi. Beberapa kasus, misalnya uban prematur akibat defisiensi vitamin B12 dan hipotiroid, dapat membaik dengan pemberian obat sesuai penyebab.
Terdapat studi yang mencoba mengamati hubungan antara uban prematur dengan risiko infark miokard, osteoporosis, dan masa hidup yang singkat. Setelah mengendalikan faktor risiko koroner, ditemukan peningkatan risiko infark miokard pada pria dengan uban prematur parsial dan total bila dibandingkan dengan pria yang tidak mengalami uban prematur. Ada pula studi yang menunjukkan keterkaitan antara uban prematur dengan penyakit kardiovaskuler, tetapi terdapat studi yang tidak mendukung hal ini.[1,22]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli