Epidemiologi Vitiligo
Secara epidemiologi, vitiligo merupakan gangguan depigmentasi kulit yang paling sering ditemukan dengan prevalensi 0,5–2% dari populasi umum. Vitiligo dapat terjadi pada populasi anak maupun dewasa.[2,9]
Global
Sekitar 0,5–2% dari populasi di seluruh dunia mengalami vitiligo. Di Amerika serikat, diperkirakan prevalensi vitiligo sebesar 1%. Prevalensi yang lebih rendah dilaporkan pada sebuah penelitian di China, yaitu 0,093%. Penelitian di India menunjukkan prevalensi vitiligo sebesar 8,8%. Perbedaan data tersebut kemungkinan diakibatkan oleh stigma kultural atau penampakan lesi yang lebih jelas pada individu berkulit gelap.[1,2]
Vitiligo dapat terjadi pada individu dengan berbagai usia. Prevalensi vitiligo pada anak-anak adalah 0–2,2%. Biasanya onset muncul pada masa kanak-kanak atau remaja dengan onset puncak pada usia 10–30 tahun.[1,2,10]
Vitiligo terjadi pada laki-laki dan perempuan secara merata. Namun, beberapa penelitian menunjukkan angka kejadian yang lebih besar pada perempuan. Hal ini kemungkinan diakibatkan oleh pengaruh sosial yang lebih dirasakan oleh pasien perempuan, sehingga kelompok ini lebih banyak mencari konsultasi medis.[1,2]
Indonesia
Belum ada data epidemiologi nasional mengenai vitiligo.[11]
Mortalitas
Vitiligo tidak menyebabkan morbiditas dan mortalitas secara langsung. Morbiditas dan mortalitas dapat terjadi pada vitiligo yang berkaitan dengan diabetes mellitus.[12]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja