Epidemiologi Addison Disease
Epidemiologi Addison disease pada populasi umum sulit untuk diperkirakan. Data mengenai penyakit ini di Indonesia pun masih terbatas.
Global
Secara umum, Addison disease merupakan kondisi langka. Di seluruh dunia, insidensi Addison disease adalah 0,6 per 100.000 populasi per tahun.[1]
Di Inggris dan Eropa, diperkirakan insidensi Addison disease sebesar 1 per 10.000 populasi. Kasus pada perempuan lebih banyak dijumpai, dengan rasio perempuan:laki-laki sebesar 1,8. Studi oleh Olafsson et al menemukan bahwa prevalensi insufisiensi adrenal primer di Islandia sebesar 22,1 per 100.000 populasi, sedangkan studi oleh Hong et al menemukan prevalensi penyakit tersebut di Korea adalah sebesar 4,17 per 1.000.000 populasi.[2,4]
Indonesia
Data epidemiologi Addison disease di Indonesia masih terbatas. Menurut Divisi Endokrinologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (IKA FKUI RSCM), pada 1985-2005 terdapat 25 kasus hiperplasia adrenal kongenital (HAK), yang merupakan salah satu etiologi Addison disease. Selain itu, terdapat beberapa laporan kasus Addison disease di Indonesia yang berhubungan dengan tuberkulosis.
Selain itu, beberapa peneliti telah menuliskan beberapa laporan kasus krisis adrenal yang berhubungan dengan infeksi tuberkulosis yang terjadi di Indonesia.[11-14]
Mortalitas
Morbiditas dan mortalitas yang berhubungan dengan Addison disease umumnya disebabkan kegagalan atau tertundanya diagnosis, atau kegagalan dalam terapi penggantian glukokortikoid dan mineralokortikoid.[2]
Kegagalan adrenal merupakan kondisi yang letal, dengan tingkat mortalitas yang lebih tinggi dengan adanya gagal adrenal akut, infeksi, dan sudden death pada pasien yang didiagnosis pada usia muda. Penelitian oleh Martina et al menunjukkan bahwa rerata usia saat kematian pada pasien perempuan dan laki-laki lebih rendah 3,2 dan 11,2 tahun daripada perkiraan harapan hidup.[15]
Sebuah studi oleh Skov et al menunjukkan bahwa perempuan dengan Addison disease autoimun memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung iskemik. Pada perempuan, dosis glukokortikoid dan mineralokortikoid yang lebih tinggi berhubungan dengan risiko penyakit kardiovaskular. Peneliti menemukan bahwa pada pasien Addison disease autoimun, terdapat insidensi 10,7 penyakit kardiovaskular per 1000 orang per tahun, sedangkan pada kelompok kontrol insidensi penyakit kardiovaskular adalah 7 penyakit per 1000 orang per tahun.[2]
Studi oleh Chantzichristos et al menunjukkan bahwa pasien diabetes tipe 1 dan 2 yang memiliki Addison disease memiliki tingkat mortalitas lebih tinggi daripada kelompok yang hanya mengidap diabetes. Tingkat mortalitas pasien diabetes dengan Addison disease adalah 28%, sedangkan mortalitas pasien diabetes tanpa Addison disease adalah 10%.[2]