Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Defisiensi Vitamin A general_alomedika 2025-02-05T11:09:47+07:00 2025-02-05T11:09:47+07:00
Defisiensi Vitamin A
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Defisiensi Vitamin A

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Penatalaksanaan terhadap defisiensi vitamin A adalah pemberian suplementasi vitamin A dosis tinggi, suplementasi zinc, dan terapi lokal pada mata.

Suplementasi Vitamin A

Di Indonesia, terdapat program suplementasi vitamin A yang dikenal dengan Program Bulan Vitamin A, yang dilaksanakan setiap 6 bulan, yaitu Februari dan Desember. Pemberian vitamin A dosis tinggi dapat memperbaiki defisiensi dan menurunkan mortalitas. Suplementasi vitamin A berguna pada pasien dengan konsentrasi retinol serum <20-30 μg/dL. Apabila kadar retinol di atas itu, disarankan mengikuti rekomendasi diet harian.[1]

Tabel 2. Regimen terapi Vitamin A

Bayi dan Anak* Dosis (dalam IU) dan Frekuensi
Bayi <6 bulan (pada kondisi tertentu) 50.000
Bayi 6-11 bulan (termasuk HIV +) 100.000, sekali pemberian
Anak (lak-laki ≥12 bulan, perempuan 12 bulan-12 tahun) 200.000, setiap 4-6 bulan
Perempuan (13-49 tahun)
Xerophtalmia, buta senja, dan/atau bercak Bitot 10.000, setiap hari atau 25.000 tiap minggu selama setidaknya 3 bulan
Lesi kornea aktif (jarang terjadi) 200.000 pada hari 1,2, dan 14
Perempuan (>50 tahun) 200.000

Sumber : World Health Organization. 2011.[10]

Regimen terapi vitamin A pada:[8]

  • Malnutrisi berat: hari 1

  • Campak: hari 1 dan 2
  • Xerophthalmia: hari 1,2, dan 14

Suplementasi vitamin A dapat diberikan secara oral atau intramuskular dalam sebagai palmitat dengan sediaan 50.000 IU/mL. WHO merekomendasikan pemberian suplementasi vitamin A sesuai dengan tabel 2, pada negara dengan prevalensi defisiensi vitamin A yang tinggi.[1,10]

Di Indonesia terdapat program pemberian vitamin A dosis tinggi yang dikenal sebagai Bulan Vitamin A. Program ini dilakukan setiap 6 bulan, yaitu pada bulan Februari dan Agustus. Pada Bulan Vitamin A dilakukan pembagian suplementasi vitamin A dosis tinggi, yaitu kapsul biru (dosis 100.000 IU) untuk bayi usia 6-11 bulan dan kapsul merah (dosis 200.000 IU) untuk anak usia 12-59 bulan. Vitamin A kapsul merah juga diberikan kepada ibu yang dalam masa nifas.[12,13]

Ibu hamil dengan risiko defisiensi vitamin A harus mendapatkan suplementasi dalam dosis lebih rendah yaitu 10.000 IU tiap hari atau 25.000 IU tiap minggu selama 12 minggu karena risiko toksisitas pada fetus. WHO tidak lagi merekomendasikan pemberian suplementasi vitamin A pada bayi <6 bulan atau ibu pasca melahirkan. Efek samping dari pemberian suplementasi vitamin A dosis tinggi sendiri biasanya ringan dan sementara. Efek samping tersebut meliputi penonjolan fontanel pada bayi serta mual muntah dan nyeri kepala pada anak dan dewasa.[1,10]

Pasien pasca operasi bariatrik, direkomendasikan mendapatkan suplementasi vitamin A 10.000 IU sekali sehari dan kemudian disesuaikan dengan kadar retinol serum. Untuk bayi prematur, pemberian suplementasi vitamin A bisa menurunkan mortalitas, menurunkan kebutuhan oksigen, dan menurunkan waktu hospitalisasi. Namun, hingga sekarang belum ada pedoman dosis pemberian vitamin A untuk populasi tersebut.[1]

Terapi Lain

Pasien defisiensi vitamin A dengan komorbid yang menyertai, misalnya defisiensi zinc atau proses malabsorbsi harus diberikan terapi yang sesuai. Untuk penanganan xerophthalmia diberikan lubrikasi mata secara intensif, pemberian asam retinoid topikal, dan penanganan terhadap perforasi mata.[1,8]

Referensi

1. Hodge C, Taylor C. Vitamin A Deficiency. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK567744/
8. Goshe JM, Awh C. Xerophtalmia. American Academy of Ophthalmology. 2021. Available from: https://eyewiki.aao.org/Xerophthalmia
10. World Health Organization. Vitamin A supplementation in infants and children 6–59 months of age. 2011. https://www.who.int/elena/titles/guidance_summaries/vitamina_children/en/
12. Herman, S. Media Litbang Kesehatan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2007. http://ejournal.litbang.kemkes.go.id/index.php/MPK/article/viewFile/824/1656
13. Pusat Komunikasi Publik. Menkes: Ada Tiga Kelompok Permasalahan Gizi di Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20121121/286362/menkes-ada-tiga-kelompok-permasalahan-gizi-di-indonesia/

Diagnosis Defisiensi Vitamin A
Prognosis Defisiensi Vitamin A

Artikel Terkait

  • Rute Pemberian Suplementasi Vitamin B12 pada Pasien Defisiensi Vitamin B12
    Rute Pemberian Suplementasi Vitamin B12 pada Pasien Defisiensi Vitamin B12
  • Waspada dalam Suplementasi Vitamin A
    Waspada dalam Suplementasi Vitamin A
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 5 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 5 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 5 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
1 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.