Etiologi Hipogonadisme
Etiologi hipogonadisme adalah penurunan kadar hormon seks pada pria dan wanita. Etiologi hipogonadisme dibedakan menjadi primer dan sekunder. Hipogonadisme primer terjadi apabila gangguan pembentukan hormon seks terdapat pada testis atau ovarium, sedangkan hipogonadisme sekunder terjadi apabila gangguan pembentukan hormon seks terjadi akibat gangguan di salah satu atau lebih aksis hipotalamus-hipofisis-gonad.[2,8,9]
Hipogonadisme Primer pada Pria
Etiologi hipogonadisme primer pada pria, yaitu:
- Sindrom Klinefelter
- Undesensus testis
- Orchiditis
- Hemochromatosis
- Terapi kanker
- Penuaan karena usia
Hipogonadisme Sekunder pada Pria
Etiologi hipogonadisme sekunder pada pria, yaitu :
- Sindrom Kallmann
- Gangguan pituitari
- HIV
- Obesitas
- Cedera otak traumatik
- Stres yg memicu hipogonadisme
Hipogonadisme Primer pada Wanita
Etiologi hipogonadisme primer pada wanita, yaitu:
- Sindrom Turner
- Abnormalitas kromosom X
- Abnormalitas produksi gonadotropin
- Sindrom Swyer
- Sindrom insensitivitas androgen komplit
- Galatoksemia
- Hiperplasia adrenal kongenital
- Terapi kanker (kemoterapi dan radioterapi)
- Penyakit autoimun
Hipogonadisme Sekunder pada Wanita
Etiologi hipogonadisme sekunder pada wanita, yaitu:
- Mutasi gen
- Cedera otak traumatik
- Radiasi
- Tumor intrakranial[7]
Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko dapat memengaruhi terjadinya hipogonadisme, yaitu hipertensi, hiperlipidemia, diabetes mellitus, asthma, penyakit paru obstruktif kronis, dan riwayat penggunaan obat-obatan tertentu, seperti steroid, opioid, dan hormon.[4,5,10]