Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Hipogonadisme general_alomedika 2023-02-27T15:24:59+07:00 2023-02-27T15:24:59+07:00
Hipogonadisme
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Hipogonadisme

Oleh :
dr.Yenni, MMRS., CIMI.
Share To Social Media:

Etiologi hipogonadisme adalah penurunan kadar hormon seks pada pria dan wanita. Etiologi hipogonadisme dibedakan menjadi primer dan sekunder. Hipogonadisme primer terjadi apabila gangguan pembentukan hormon seks terdapat pada testis atau ovarium, sedangkan hipogonadisme sekunder terjadi apabila gangguan pembentukan hormon seks terjadi akibat gangguan di salah satu atau lebih aksis hipotalamus-hipofisis-gonad.[2,8,9]

Hipogonadisme Primer pada Pria

Etiologi hipogonadisme primer pada pria, yaitu:

  • Sindrom Klinefelter
  • Undesensus testis
  • Orchiditis
  • Hemochromatosis
  • Terapi kanker
  • Penuaan karena usia

Hipogonadisme Sekunder pada Pria

Etiologi hipogonadisme sekunder pada pria, yaitu :

  • Sindrom Kallmann
  • Gangguan pituitari
  • HIV
  • Obesitas
  • Cedera otak traumatik
  • Stres yg memicu hipogonadisme

Hipogonadisme Primer pada Wanita

Etiologi hipogonadisme primer pada wanita, yaitu:

  • Sindrom Turner
  • Abnormalitas kromosom X
  • Abnormalitas produksi gonadotropin
  • Sindrom Swyer
  • Sindrom insensitivitas androgen komplit
  • Galatoksemia
  • Hiperplasia adrenal kongenital
  • Terapi kanker (kemoterapi dan radioterapi)
  • Penyakit autoimun

Hipogonadisme Sekunder pada Wanita

Etiologi hipogonadisme sekunder pada wanita, yaitu:

  • Mutasi gen
  • Cedera otak traumatik
  • Radiasi
  • Tumor intrakranial[7]

Faktor Risiko

Beberapa faktor risiko dapat memengaruhi terjadinya hipogonadisme, yaitu hipertensi, hiperlipidemia, diabetes mellitus, asthma, penyakit paru obstruktif kronis, dan riwayat penggunaan obat-obatan tertentu, seperti steroid, opioid, dan hormon.[4,5,10]

Referensi

2. K. Peeyush, K. Nitish, P. Ajay. Male Hypogonadism: Symptoms and Treatment.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3255409/
4. T. Mulligan, M.F. Frick, Q.C. Zuraw, A. Stemhagen, C. Mcwhirter. Prevalence of hypogonadism in males aged at least 45 years : the HIM study.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1569444/pdf/ijcp060-0762.pdf
5. H. Ilpo. Late-Onset Hypogonadism : Current Concepts and Controversies of Pathogenesis, Diagnosis, and Treatment.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3955328/pdf/AJA-16-192.pdf
7. B. Shalender, J.J Larry .Harrison’s Principles of Internal Medicine. Ed ke-19. New York: McGraw-Hills; 2015. Hal 2357-81.
8. S. Omeed, S. Janice. Hypogonadism. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532933/
9. G.V. Maria. Hypogonadism. https://emedicine.medscape.com/article/922038-overview#a3
10. D. Sandeep, G. Husam, B. Manav, D. Paresh. Hypogonadotropic Hypogonadism in Men With Diabesity.https://care.diabetesjournals.org/content/diacare/41/7/1516.full.pdf

Patofisiologi Hipogonadisme
Epidemiologi Hipogonadisme
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 03 April 2023, 12:33
Edukasi terapi hormonal pada pasien hipogonadisme
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo, DokterMohon pendapat dan diskusinya Dok terkait terapi hormonal pada pasien hipogonadisme, apa saja hal yang perlu diwaspadai oleh kita dokter umum...
dr. Intan Fajriani
Dibuat 17 Juni 2022, 15:12
Live Webinar Alomedika - Hipogonadisme : Lebih dari Sekadar Gejala Penuaan Pria. Minggu, 19 Juni 2022. Pukul : 10.00 - 11.30.
Oleh: dr. Intan Fajriani
0 Balasan
ALO, Dokter! Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Hipogonadisme: Lebih dari Sekadar Gejala Penuaan Pria."Narasumber : dr. Nugroho Setiawan MS, Sp. And...
dr. Nurul Falah
Dibalas 17 September 2021, 16:45
Tanda dan gejala hipogonadisme pada pria dan kapan harus mendapatkan terapi pengganti hormon - Andrologi Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila, Sp.And-KSAAM, izin bertanya lagi Prof 🙏Tanda dan gejala apa saja yang dapat muncul pada pria yang mengalami...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.