Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Hipokalsemia annisa-meidina 2024-05-14T11:22:13+07:00 2024-05-14T11:22:13+07:00
Hipokalsemia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Hipokalsemia

Oleh :
dr.Eveline Yuniarti
Share To Social Media:

Hipokalsemia adalah kondisi kurangnya kadar kalsium dalam darah, misalnya akibat gangguan paratiroid, hipoalbuminemia, kekurangan asupan kalsium maupun vitamin D, dan masalah absorpsi kalsium. Secara umum, pasien dikatakan mengalami hipokalsemia bila kadar kalsium di bawah 8,8 mg/dL, atau setara 2,2 mmol/L atau 4,4 mEq/L.[1-3]

Pemeriksaan kadar kalsium ion lebih spesifik untuk kondisi ini, terutama pada penderita sakit kritis yang variasi pH darahnya mempengaruhi ikatan kalsium ion ke albumin. Hipokalsemia dikatakan ringan bila kadar kalsium ion serum 1,90-2,20 mmol/L dan asimtomatik. Hipokalsemia dikatakan derajat berat bila kadar kalsium ion serum < 1,90 mmol/L atau simtomatik dengan kadar kalsium berapapun.

Blood,Sample,For,Calcium,Test

Hipokalsemia berat merupakan kondisi gawat darurat karena dapat mengganggu proses kontraksi dan relaksasi otot, sehingga mengakibatkan spasme otot dan obstruksi pernapasan bila terjadi pada otot bronkus. Hipokalsemia berat juga dapat mengganggu konduksi jantung, sehingga mengakibatkan pemanjangan interval QT, menyebabkan aritmia jantung seperti torsades de pointes dan fibrilasi ventrikel.[1-5]

Penatalaksanaan hipokalsemia adalah suplementasi kalsium dengan atau tanpa suplementasi vitamin D, serta penanganan penyebab hipokalsemia. Pada kondisi hipokalsemia berat, suplementasi kalsium dilakukan secara intravena.

Pada hipokalsemia akut, kalsium intravena biasanya diberikan jika kadar kalsium serum turun di bawah 1,9 mmol/L, atau kadar kalsium terionisasi <1 mmol/l, atau jika pasien simptomatik. Kalsium intravena perlu diberikan melalui vena sentral besar bila memungkinkan. 1 g kalsium glukonat mengandung 93 mg kalsium elemental, sedangkan 1 g kalsium klorida mengandung 273 mg kalsium elemental.

Pada orang dewasa, 100-300 mg kalsium elemental umumnya diperlukan. Ini setara 1–3 g kalsium glukonat atau 0,5–1 g kalsium klorida. Kalsium diberikan dalam 100 mL dekstrosa selama 10 menit, diikuti dengan infus kontinu 0,5–1,5 mg kalsium elemental/kg/jam.[1-6]

Referensi

1. Tinawi M. Disorders of Calcium Metabolism: Hypocalcemia and Hypercalcemia. Cureus 2021. https://doi.org/10.7759/cureus.12420.
2. Clarke BL. Hypoparathyroidism: update of guidelines from the 2022 International Task Force. Arch Endocrinol Metab 2022;66:604–10. https://doi.org/10.20945/2359-3997000000549.
3. Suneja M. Hypocalcemia. Medscape, 2022. https://emedicine.medscape.com/article/241893-overview
4. Pepe J, Colangelo L, et al. Diagnosis and management of hypocalcemia. Endocrine. 2020 Sep;69(3):485-495. doi: 10.1007/s12020-020-02324-2.
5. Bove-Fenderson E, Mannstadt M. Hypocalcemic disorders. Best Pract Res Clin Endocrinol Metab. 2018 Oct;32(5):639-656. doi: 10.1016/j.beem.2018.05.006.
6. Turner J, Gittoes N, et al. Emergency management of acute hypocalcaemia in adult patients. Endocr Connect 2016;5:G7–8. https://doi.org/10.1530/EC-16-0056.

Patofisiologi Hipokalsemia

Artikel Terkait

  • Metode Terkini Deteksi Kelenjar Paratiroid Selama Operasi
    Metode Terkini Deteksi Kelenjar Paratiroid Selama Operasi
Diskusi Terkait
dr.Dr Jo Kristine yoewono
Dibalas 10 Mei 2023, 09:34
Terapi untuk pasien hipokalemia dan hipokalsemia yang mengalami penurunan kesadaran
Oleh: dr.Dr Jo Kristine yoewono
4 Balasan
Teman sejawat ijin berdiskusi pada pasien saya usia 24 th perempuan datang dengan penurunan kesadaran di cek mri dan ct scan gak ada kelainan dan lab hanya...
Anonymous
Dibalas 18 Januari 2023, 15:39
Kesemutan dan nyeri kaki yang timbul saat sore hari
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo, dokter! Izin diskusi, dok. Saya dapat pasien perempuan usia 11 tahun dengan keluhan kesemutan dan nyeri di kedua kaki yang timbul saat sore menjelang...
dr. Reren Ramanda
Dibalas 14 Juni 2021, 14:51
Pemeriksaam pasien curiga hipokalsemia - Saraf Ask The Expert
Oleh: dr. Reren Ramanda
2 Balasan
Alo dr. Ade Wijaya, SpS izin bertanya dokter, apa saja ya dok tips untuk menentukan seseorang mengalami hipokalsemia sedangkan tidak ada peralatn untuk...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.