Epidemiologi Ulkus Diabetikum
Data epidemiologi menunjukkan estimasi risiko ulkus diabetikum adalah 30% dari keseluruhan penderita diabetes yang mencapai 537 juta orang.[1,2]
Global
Secara global, didapatkan lebih dari 537 juta penduduk dunia menderita diabetes mellitus, baik tipe 1, tipe 2 maupun tipe lainnya, dan hampir sepertiganya berisiko memiliki ulkus diabetikum. Sebanyak 25% kasus ulkus diabetikum berdampak pada amputasi organ.
Sebanyak 40% kasus ulkus diabetikum dapat dicegah dengan rawat luka yang baik. Sedangkan 60% kasus ulkus diabetikum berkaitan erat dengan neuropati perifer. Diestimasikan bahwa risiko mengalami komplikasi ulkus kaki diabetes adalah 15%.[1,2]
Indonesia
Sampai saat ini belum ada data epidemiologi nasional yang menjelaskan mengenai persentase ulkus diabetikum di Indonesia.
Mortalitas dan Morbiditas
Mortalitas pada ulkus diabetikum seringkali berkaitan dengan sclerosis pada arteri besar seperti arteri koroner atau renal. Angka survival jangka panjang untuk pasien dengan amputasi buruk, terutama pada pasien dengan peripheral artery disease (PAD) atau insufisiensi renal. Prediktor kematian yang signifikan pada pasien dengan amputasi adalah usia, kelamin laki-laki, insufisiensi renal kronik, dialisis, dan PAD.[15]
Persentase morbiditas akibat amputasi untuk ulkus diabetes mencapai 0.03–1.5%. Pada pasien dengan neuropati, bila manajemen yang baik telah sukses menyembuhkan ulkus diabetikum, tingkat rekurensi adalah 66% dan tingkat amputasi meningkat menjadi 12%.[1,3]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli