Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Gagal Hati general_alomedika 2025-04-11T13:33:36+07:00 2025-04-11T13:33:36+07:00
Gagal Hati
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Gagal Hati

Oleh :
dr. Katherine Gowary Sugiarto
Share To Social Media:

Gagal hati akut merupakan perkembangan yang cepat dari kerusakan fungsi hati dengan karakteristik berupa kondisi tidak normal dari pemeriksaan fungsi hati tanpa adanya penyakit hati kronik yang mendasari.[1]

Gagal hati akut digambarkan sebagai adanya perkembangan koagulopati dan penurunan tingkat kesadaran terkait dengan gangguan fungsi hati yang disebut ensefalopati hepatikum.[2]

Sumber Gambar: www.myupchar.com, Wikimedia Commons, 2019. Sumber Gambar: www.myupchar.com, Wikimedia Commons, 2019.

Gagal hati akut memiliki tiga subkategori yakni gagal hati hiperakut, gagal hati akut (fulminan), gagal hati subakut (subfulminan). Selain gagal hati akut, ada yang dikenal dengan gagal hati acute on chronic dimana pasien memiliki riwayat penyakit hati sebelumnya namun tanpa sirosis dan gagal hati acute on cirrhosis yang merupakan kondisi dimana sirosis terjadi pada hati.[1]

Patofisiologi gagal hati akut adalah terjadinya nekrosis dan apoptosis yang menyebabkan aktivasi kaskade dan semakin meningkatnya komponen stress oksidatif sehingga kematian hepatosit makin meningkat.[3,4,5]

Hal yang hampir sama terjadi pada gagal hati acute on chronic, dimana terjadi penurunan motilitas usus, peningkatan pH gaster, penurunan konsentrasi asam empedu menyebabkan pertumbuhan bakteri abnormal yang disebut disbiosis. Disbiosis ini berperan dalam mengaktifkan sitokin inflamasi dan menyebabkan kegagalan multiorgan.[6,7]

Berbagai etiologi turut berperan dalam perkembangan gagal hati akut yakni obat-obat tertentu salah satunya overdosis paracetamol, bahan toksik, infeksi virus hepatitis maupun non-hepatotropik, penyakit autoimun, oklusi vaskuler, hepatitis iskemik, Wilson Disease, infiltrasi keganasan, dan kehamilan. Sedangkan etiologi gagal hati acute on chronic yakni dipengaruhi dua faktor yakni intrahepatik (hepatitis akut dan alkohol) dan ekstrahepatik (infeksi).[6,8]

Faktor risiko gagal hati akut meliputi overdosis obat dan konsumsi obat hepatotoksik berkepanjangan, infeksi virus hepatitis akut, dan riwayat konsumsi alkohol.[9]

Diagnosis gagal hati memerlukan anamnesis yang kuat terkait gejala, faktor risiko dan etiologi. Pemeriksaan fisik dan penunjang diperlukan untuk memberikan informasi tambahan terkait etiologi sehingga dapat dilakukan penatalaksanaan yang tepat.

Penatalaksanaan gagal hati dapat diberikan sesuai etiologi yang mendasari. Secara umum manajemen gagal hati meliputi tatalaksana non medikamentosa, medikamentosa dan pembedahan. Penatalaksanaan medikamentosa disesuaikan dengan etiologi dan transplantasi hati merupakan terapi definitif pada gagal hati.[3]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. Canbay A, Tacke F, Hadem J, Trautwein C, Gerken G, Manns MP. Acute Liver Failure. Dtsch Arztebl Int. 2013; 110(38): 633.
2. European Association for the Study of the Liver. EASL clinical practical guidelines on the management of acute (fulminant) liver failure. J Hepatol. 2017;66:1047-81.
3. Shah NJ, Royer A, John S. Acute Liver Failure. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482374/
4. Friedman LS and Paul M. Handbook of liver disease. 4th ed. Philadelphia:Elsevier. 2018.
5. Donnelly MC, Hayes PC, Simpson KJ. Role of inflammation and infection in the pathogenesis of human acute liver failure: clinical implication for monitoring and therapy. World J Gasteroenterol. 2016 Jul 14; 22(26): 5958-70.
6. Radu-Ionita F, Pyscopoulos NT, Jinga M, Tintoiu IO, Sun Z, Bontas E. Liver disease: a multidisciplinary textbook. Switzerland: Springer Nature Switzerland AG. 2020.
7. Szabo G and Csalk T. Inflammasomes in liver diseases. J Hepatol. 2012 Sep; 57(3): 642-54.
8. Hernaez R, Solà E, Moreau R, Ginès P. Acute-on-chronic liver failure: an update. Gut. 2017; 66(3):541-53.
9. Ferri FF. Ferri’s clinical advisor. Philadelphia: Elsevier. 2019.

Patofisiologi Gagal Hati

Artikel Terkait

  • Waktu Inisiasi Farmakoterapi Hepatitis B Kronis
    Waktu Inisiasi Farmakoterapi Hepatitis B Kronis
  • Penanganan Painless Jaundice pada Pasien Dewasa
    Penanganan Painless Jaundice pada Pasien Dewasa
  • Penggunaan Child-Pugh Score pada Penyakit Hati Kronis
    Penggunaan Child-Pugh Score pada Penyakit Hati Kronis
  • Rasionalisasi Pemberian Albumin Intravena
    Rasionalisasi Pemberian Albumin Intravena
  • Terapi Ensefalopati Hepatikum pada Pasien Dewasa
    Terapi Ensefalopati Hepatikum pada Pasien Dewasa

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 13 Mei 2024, 09:01
Peningkatan enzim liver tanpa gejala klinis
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Ijin diskusi, pasien anak 1 tahun 3 bulan dengan penigkatan SGOT (1100) SGPT (900) tanpa adanya gejala klinis yang muncul seperti jaundice, ikterik, tidak...
dr.Peter Fernando
Dibuat 17 Juli 2023, 04:17
Mnemonic #19: Hepatitis
Oleh: dr.Peter Fernando
0 Balasan
H - Hepatomegali (pembesaran hati) A - Anoreksia (kehilangan nafsu makan) T - Tinja pucat (fekes berwarna pucat atau berwarna tanah liat) I - Ikterus (kulit...
dr. Gabriela
Dibalas 10 Februari 2023, 09:18
Perbandingan Terapi Profilaksis Sekunder Perdarahan Varises Esofagus Pada Sirosis Hepatis – Telaah Jurnal Alomedika - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela
2 Balasan
ALO Dokter!Saat ini, terapi profilaksis sekunder perdarahan varises esofagus pada pasien sirosis hepatis masih bervariasi. Padahal, terapi ini sangat penting...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.