Edukasi dan Promosi Kesehatan GERD
Edukasi dan promosi kesehatan pada gastroesophageal reflux disease atau GERD dapat dilakukan terkait modifikasi gaya hidup dapat secara efektif mengatasi gejala meskipun tanpa farmakoterapi. Pengaturan diet dan manajemen stres akan bermanfaat untuk pasien.
Edukasi Pasien
Pasien perlu memahami bahwa refluks sesekali adalah normal dan dapat terjadi pada populasi sehat, misalnya setelah makan besar. Episode refluks normal sesekali berlangsung singkat dan tidak menimbulkan gejala atau komplikasi yang mengganggu. Di sisi lain, penderita penyakit GERD akan mengalami keluhan akibat refluks asam.[22]
Sampaikan pada pasien GERD untuk menaikkan kepala tempat tidur 15-20 cm untuk mengurangi paparan asam esofagus. Minta pasien menghindari merokok, konsumsi alkohol, makan malam dalam jumlah besar, dan asupan makanan tinggi lemak karena dapat memperparah gejala. Pada pasien dengan kelebihan berat badan atau obesitas, sarankan untuk restriksi kalori dan meningkatkan aktivitas fisik karena penurunan berat badan terbukti bermanfaat meringankan gejala GERD.
Sampaikan pada pasien untuk mencoba latihan pernapasan diafragma. Terdapat studi yang mengindikasikan bahwa latihan ini bermanfaat menurunkan gejala GERD.
Minta pasien untuk memantau gejala secara mandiri dengan pengisian kuesioner GERD-Q secara mandiri. Selain itu, edukasi mengenai tanda bahaya GERD, seperti kesulitan menelan (disfagia), nyeri saat menelan (odinofagia), perdarahan saluran pencernaan, dan penurunan berat badan.[2,4]
Manajemen GERD Selama Bulan Puasa
Manajemen GERD selama bulan puasa yang paling mudah dilakukan adalah modifikasi jenis dan komposisi makanan. Komposisi makanan dapat lebih tinggi kalori saat sahur, sedangkan saat berbuka sebaiknya komposisi makanan dapat lebih ringan. Hindari makanan pedas serta makanan yang mengandung lemak tinggi, coklat, dan kafein selama bulan puasa. Jangan mengonsumsi makanan dalam 2-3 jam sebelum tidur.
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pencegahan GERD dapat dilakukan dengan mengendalikan faktor risiko yang dapat dimodifikasi, antara lain:
- Menurunkan berat badan bagi individu overweight dan obesitas
- Menghindari merokok dan konsumsi alkohol
- Meningkatkan aktivitas fisik
- Mengurangi makanan berlemak, asam, pedas, cokelat, teh, kopi, alkohol, dan minuman berkarbonasi
- Mengontrol stress[2-4,6,7,10,11]
Penulisan pertama oleh: dr. Josephine Darmawan