Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Intoleransi Laktosa general_alomedika 2023-09-19T16:10:05+07:00 2023-09-19T16:10:05+07:00
Intoleransi Laktosa
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Intoleransi Laktosa

Oleh :
dr. Virly Isella
Share To Social Media:

Epidemiologi intoleransi laktosa yaitu sekitar 68% populasi di dunia. Intoleransi laktosa banyak dijumpai pada ras Asia dan Afrika. Prevalensi defisiensi laktase jarang terjadi pada bayi dan anak <6 tahun, yang akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Hal ini karena tubuh mengalami penurunan kemampuan untuk mencerna laktosa setelah melewati fase bayi.[1,13,14]

Global

Defisiensi laktase dilaporkan terjadi pada sebagian besar negara di dunia, dengan latar belakang etnis yang berbeda-beda. Intoleransi laktosa ditemukan paling banyak pada orang dengan ras Afrika Amerika, Hispanik/Latin, Asia, dan lebih jarang pada orang dengan keturunan Eropa.

Prevalensi defisiensi laktase primer pada dewasa dan anak berusia di atas 6 tahun diperkirakan sebesar 80‒100% pada ras Asia, 70‒95% pada ras Afrika, 15‒80% pada orang Amerika, dan 19‒37% pada orang Eropa. Pada populasi yang menjadikan produk susu non fermentasi sebagai sumber makanan utama dalam keseharian (Eropa Utara), jarang ditemukan kasus intoleransi laktosa, yaitu 5% dari penduduknya.[1,13,14]

Sekitar 68% populasi di dunia mengalami penurunan kadar enzim laktase hingga di bawah ambang batas normal pada usia 2‒5 tahun, dan sekitar 30% populasi tetap memiliki kadar laktase persisten.[13]

Indonesia

Prevalensi malabsorbsi laktosa di Indonesia pada anak usia 3‒5 tahun sebesar 21,3%, usia 6‒11 tahun sebesar 57,8%, dan pada anak 12‒14 tahun sebesar 73%. Pada anak yang minum susu rutin dan tidak rutin, prevalensi intoleransi laktosa didapatkan sebesar 56,2% dan 52,1%.[8]

Mortalitas

Hingga saat ini tidak ada laporan data mengenai mortalitas terkait intoleransi laktosa. Akan tetapi, restriksi/diet rendah laktosa jangka panjang , yang umumnya berasal dari produk olahan susu, dapat  yang menyebabkan pasien berisiko mengalami defisiensi kalsium dan vitamin D. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko osteoporosis dan gangguan gigi.[1,2]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Malik TF, Panuganti KK. Lactose Intolerance. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532285/
2. Misselwitz B, Pohl D, et al. Lactose malabsorption and intolerance: pathogenesis, diagnosis and treatment. United European Gastroenterol J. 2013 Jun;1(3):151-9. doi: 10.1177/2050640613484463. PMID: 24917953; PMCID: PMC4040760.
8. Hegar B, Widodo A. Lactose Intolerance in Indonesian Children. Asia Pac J Clin Nutr. 2015; 24(Suppl 1): S31-S40.
13. The Malabsorption of Commonly Occurring Mono and Disaccharides. Dtsch Arztebl Int. 2013; 110(46): 775-782.
14. Storhaug CL, Fosse SK, Fadnes LT. Country. Country, Regional, and Global Estimates for Lactose Malabsorption in Adults: A Systematic Review and Meta-analysis. Lancet. 2017; 2:738-46.

Etiologi Intoleransi Laktosa
Diagnosis Intoleransi Laktosa

Artikel Terkait

  • Alternatif Susu Pengganti pada Bayi Alergi Susu Sapi
    Alternatif Susu Pengganti pada Bayi Alergi Susu Sapi
  • Efektivitas Formula Asam Amino untuk Alergi Susu Sapi Berat
    Efektivitas Formula Asam Amino untuk Alergi Susu Sapi Berat
  • Manajemen Alergi Susu Sapi pada Bayi
    Manajemen Alergi Susu Sapi pada Bayi
  • Manfaat Probiotik Bifidobacterium pada Penanganan Anak Alergi
    Manfaat Probiotik Bifidobacterium pada Penanganan Anak Alergi
  • Formula Rekomendasi dari IDAI untuk Penanganan Alergi Susu Sapi, Check di Sini
    Formula Rekomendasi dari IDAI untuk Penanganan Alergi Susu Sapi, Check di Sini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 21 Februari 2025, 09:13
Imunisasi pada bayi alergi
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin bertanya dokter, apakah pada bayi yang alergi boleh dilakukan imunisasi? Bayi dengan riwayat alergi susu sapi derajat berat, sering muncul ruam merah,...
dr.Shiva Valeska Ardhaniswari
Dibalas 07 September 2024, 08:29
Bila ada alergi susu sapi, apakah pasien dengan malnutrisi tetap bisa diberikan susu F75?
Oleh: dr.Shiva Valeska Ardhaniswari
5 Balasan
Selamat pagi dokter dan TS lainnyan izin konsul, pasien anak perempuan usia 12 th dgn diagnosa TB millier dan malnutrisi, BB 20kg TB 140cm, pasien memiliki...
dr.Ayu rahmi pratiwi
Dibalas 28 Agustus 2023, 10:22
Apakah anak dengan alergi susu sapi bisa juga alergi susu soya?
Oleh: dr.Ayu rahmi pratiwi
2 Balasan
Alo dok, izin bertanya ya... apakah anak dengan alergi susu sapi bisa juga alergi susu soya? Setelah mengetahui alergi susu sapi, anak ini beralih ke susu...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.