Edukasi dan Promosi Kesehatan Irritable Bowel Syndrome (IBS)
Edukasi pasien irritable bowel syndrome (IBS) yang penting adalah menginformasikan bahwa penyakit ini bersifat kronis. Penyakit ini dapat mengalami relaps, eksaserbasi, dan remisi sepanjang hidup pasien. Oleh karena itu, amat penting untuk membina hubungan dokter-pasien yang kokoh dalam penatalaksanaan, guna mengurangi kekambuhan.[1,4]
Edukasi Pasien
Pasien dapat disarankan untuk menghindari makanan yang berpotensi merugikan, seperti diet bebas gluten, rendah FODMAPs (fermentasi oligosakarida, disakarida, monosakarida, dan poliol seperti sorbitol, xilitol, fruktosa, laktosa, galaktosa), serta makanan yang memproduksi gas (bawang, kacang, seledri, pisang, wortel, aprikot, kubis brussel, buah prem).[1,2,10-13]
Pasien IBS subtipe konstipasi dapat diminta untuk mengonsumsi serat dan cairan yang cukup.[1,2,10]
Perlu juga ditekankan untuk menghindari faktor pemicu stres. Hal ini penting karena berbagai studi mengindikasikan bahwa stres adalah faktor yang memicu relaps gejala IBS.[1,4]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Penyebab IBS belum diketahui pasti dan tidak berhubungan dengan penyebab organik spesifik, sehingga upaya pencegahan secara pasti belum diketahui juga. Namun, diyakini bahwa penyakit ini memiliki faktor risiko, di antaranya pasca inflamasi usus, kondisi psikologis, merokok, intoleransi terhadap komponen diet, abnormalitas neurohormonal sentral, perubahan mikrobiota usus, dan faktor genetik.[1-5]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini