Prognosis Irritable Bowel Syndrome (IBS)
Prognosis irritable bowel syndrome (IBS) cukup baik, dalam artian penyakit ini tidak menyebabkan kematian karena tidak berkaitan dengan kelainan pada organ. Namun, IBS merupakan penyakit bersifat kronis. Gejala penyakit ini cenderung relaps dan dapat menetap sepanjang hidup pasien. Hal ini dapat mengganggu kualitas hidup pasien.[1,4]
Komplikasi
Komplikasi IBS utama adalah mobilitas fisik pasien yang menurun, karena nyeri atau diare yang berulang. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan pendapatan dan kualitas kehidupan sosial pasien.[3]
Perlu diketahui juga bahwa wanita dengan IBS memiliki risiko abortus dan kehamilan ektopik yang lebih tinggi daripada populasi umum. Mekanisme yang menjelaskan peningkatan risiko ini masih belum diketahui.[22]
Selain itu, IBS dihubungkan dengan peningkatan risiko asma, karena asma seringkali dihubungkan dengan kondisi gastrointestinal seperti gastroesophageal reflux disease (GERD) dan esofagitis eosinofilik. Suatu meta analisis menunjukkan bahwa pasien asma memiliki risiko 2 kali lipat terhadap IBS , demikian pula dengan pasien IBS memiliki risiko 2 kali lipat untuk menderita asma.[23]
Prognosis
Walaupun tidak menyebabkan kematian, tetapi IBS cenderung relaps dan dapat menetap sepanjang hidup pasien. Oleh karena itu, IBS dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup pasien.[1,4]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini