Penatalaksanaan Pankreatitis Akut
Penatalaksanaan pankreatitis akut di fasilitas kesehatan primer biasanya terbatas pada penatalaksanaan kegawatdaruratan yang ada dan penatalaksanaan awal, yang lalu diikuti dengan rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai dengan tenaga dokter spesialis penyakit dalam.[1]
Prinsip penatalaksanaan awal pankreatitis akut adalah mengatasi dehidrasi dan syok dengan terapi cairan, yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian analgesik, terapi nutrisi dini, dan koreksi ketidakseimbangan elektrolit.[1]
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan
Hampir 80% pasien pankreatitis akut akan merespons terapi konservatif yang diberikan dengan baik. Karena itu, aksi dokter umum dalam kondisi gawat darurat akan memberi pengaruh signifikan terhadap prognosis pasien.[3,7,8]
Resusitasi Cairan
Resusitasi cairan dengan cairan kristaloid diperlukan, misalnya dengan Ringer laktat hingga 250–500 mL/jam untuk orang dewasa pada kondisi tanpa komorbiditas ginjal maupun komorbiditas kardiovaskular. Titrasi dosis cairan dilakukan berdasarkan output urine dan tanda vital pasien.[3,7,8]
Pertimbangkan pemberian transfusi Packed Red Cell (PRC) pada pasien pankreatitis akut tipe hemoragik. Monitoring balance cairan dengan pemasangan kateter urine serta pengukuran kadar elektrolit darah sangat penting dalam fase gawat darurat.[3,7,8]
Pemasangan Nasogastric Tube
Nasogastric tube (NGT) dapat menjadi pilihan pada pasien yang mengalami muntah profuse untuk mencegah aspirasi.[3,7,8]
Pemberian Analgesik
Pemberian analgesik opioid seperti meperidine atau tramadol bisa mengatasi nyeri yang disebabkan oleh pankreatitis akut. Morfin tidak disarankan pada kasus ini karena dapat menimbulkan spasme sfingter Oddi yang memperburuk kondisi pasien. Namun, bukti ilmiah yang mendukung rekomendasi ini masih lemah.[3,7,8]
Pemantauan Saturasi Oksigen
Pantau ketat saturasi oksigen menggunakan pulse oximeter untuk mencegah hipoksia dan takipnea akibat kompensasi asidosis metabolik yang mungkin terjadi.[3,7,8]
Pemantauan Kadar Glukosa
Pantau kadar glukosa pasien secara teratur dan berikan penanganan jika perlu.[3,7,8]
Penatalaksanaan Konservatif
Sekitar 70% kasus pankreatitis akut bersifat ringan dan merespons terapi konservatif. Sebanyak 30% sisanya dapat menjadi pankreatitis akut berat dengan syok, gagal napas, dan komplikasi infeksi, sehingga membutuhkan perawatan lebih intensif. Umumnya, 90% pasien pankreatitis akut sembuh setelah 3–7 hari perawatan.[1,6]
Pemberian Analgesik
Berikan analgesik seperti petidin, meperidin, atau tramadol sesuai kebutuhan. Morfin tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan spasme sfingter Oddi.[11-13]
Terapi Nutrisi
Pemberian terapi nutrisi disarankan secara enteral, kecuali pada kasus intoleransi terhadap makanan atau tidak tercukupinya kalori sesuai kebutuhan. Nutrisi enteral dapat diberikan secara peroral maupun melalui NGT atau nasojejunal tube. Nutrisi enteral ini bisa langsung diberikan dalam 24 jam pertama.[11-13]
Rehidrasi Cairan Secara Intravena
Pasien dengan pankreatitis akut mengalami kehilangan cairan yang cukup banyak akibat perpindahan cairan vaskular ke rongga retroperitoneal maupun intraperitoneal. Oleh karena itu, pada fase awal (terutama 12–24 jam pertama), dibutuhkan resusitasi maupun rehidrasi untuk menggantikan kehilangan cairan itu. Hidrasi agresif dengan 250–500 mL/jam cairan kristaloid sebaiknya diberikan pada semua pasien kecuali bila ada komorbiditas kardiovaskular atau gangguan fungsi ginjal.[2,3,11]
Jenis kristaloid yang direkomendasikan adalah Ringer laktat. Pemberian terapi cairan ini memerlukan evaluasi yang ketat, yaitu melalui penilaian ulang atau reassessment tiap 6 jam selama 24–48 jam sejak pasien datang. Penilaian ulang meliputi balance cairan, kadar elektrolit, blood urea nitrogen (BUN), dan kreatinin darah. Pemantauan status hidrasi pasien dapat menggunakan central venous pressure dan produksi urine (>0,5 mL/kgBB/jam).[2,10]
Pemberian Antibiotik
Penggunaan antibiotik hingga kini menjadi perdebatan oleh berbagai ahli sebagai terapi pada pankreatitis akut. Antibiotik sebaiknya hanya diberikan bila terdapat infeksi di luar pankreas, misalnya kolangitis, infeksi karena port de entree lain, atau bakteremia. Penggunaan antibiotik profilaksis secara universal pada semua pasien pankreatitis akut (tanpa seleksi) tidak direkomendasikan.[2,3]
Pankreatitis akut dengan nekrosis yang terinfeksi sebaiknya menjalani CT-guided fine needle aspiration dengan pewarnaan Gram dan kultur sebagai panduan penggunaan antibiotik.[2,3]
Pembedahan
Intervensi bedah pada pankreatitis akut diindikasikan pada kondisi berikut:
- Ada komplikasi seperti perdarahan atau perforasi gaster
- Ada jaringan nekrotik terinfeksi yang dapat menyebabkan sepsis
- Pankreatitis akut steril yang persisten atau mengalami komplikasi[3,5]
Pembedahan dapat dilakukan secara minimal invasif atau secara terbuka. Prinsip pembedahan pada pankreatitis akut adalah menghindari pembedahan terlalu dini untuk mengurangi risiko komplikasi pembedahan. Waktu yang disepakati untuk pembedahan adalah antara minggu ke-3 dan ke-4 setelah onset penyakit. Pada kasus pankreatitis bilier akut ringan, kolesistektomi dapat dilakukan segera atau ditunda.[3,5]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur