Pendahuluan Eosinofilia
Eosinofilia merupakan keadaan di mana kadar eosinofil melebihi 500/mm3. Eosinofilia bukan merupakan suatu diagnosis, melainkan tanda dari penyakit tertentu. Hasil hitung eosinofil juga tidak dapat memprediksi adanya keterlibatan organ atau keparahan suatu kondisi medis.
Adapun penyakit etiologi eosinofilia dapat terbagi menjadi dua, yaitu primer dan sekunder. Eosinofilia primer merupakan eosinofilia yang disebabkan oleh penyakit kelainan darah, sedangkan eosinofilia sekunder merupakan eosinofilia yang disebabkan oleh penyakit di luar hematologi, seperti infeksi, alergi, autoimunitas, atau keganasan. Contoh kondisi medis yang bisa menunjukkan eosinofilia adalah asthma, infeksi parasit seperti filariasis, dan limfoma Hodgkin.
Berdasarkan kadarnya, eosinofilia dapat terbagi menjadi tiga, yaitu ringan pada rentang 500-1.500/mm3; sedang pada 1.500–5.000/mm3; dan berat pada >5.000/mm3. Keadaan eosinofila dapat dikatakan sebagai hipereosinofilia bila kadar eosinofil didapatkan melebihi 1.500/mm3 dalam dua kali pemeriksaan dengan rentang waktu setidaknya 1 bulan atau adanya eosinofilia pada jaringan. Hypereosinophilic syndrome merupakan keadaan di mana terjadi kerusakan organ akibat hipereosinofilia.
Tingkat keparahan eosinofilia tidak dapat memprediksi etiologi, kecuali mungkin pada tingkatan yang ekstrem. Contohnya, eosinofilia sangat ringan mungkin didapatkan pada pasien dengan asthma atau rhinitis alergi, sedangkan eosinofilia sangat berat (lebih dari 20.000/mm3) mungkin menandakan neoplasma.[15]
Eosinofilia dapat ditemukan ketika mengevaluasi kondisi klinis lain atau sebagai temuan insidental pada hitung darah lengkap dan diferensial. Mengingat luasnya cakupan diagnosis banding penyakit etiologi eosinofilia, maka anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang perlu dilakukan secara ekstensif. Pasien mungkin saja asimptomatik atau bisa juga mengalami kondisi gawat darurat akibat ketidakseimbangan hemodinamik.
Penatalaksanaan eosinofilia difokuskan pada penyakit yang mendasari peningkatan kadar eosinofil. Pada kasus eosinofilia yang tidak dapat dijelaskan, tentukan terlebih dulu apakah terapi segera diperlukan untuk mencegah kerusakan organ. Contoh temuan yang memerlukan terapi segera adalah adanya bukti klinis komplikasi jantung, neurologis, atau tromboemboli serta kadar eosinofil yang sangat tinggi atau meningkat cepat.
Kortikosteroid setara methylprednisolone 1 mg/kg dapat diberikan sebagai pengobatan awal kecuali jika etiologi yang mendasari diidentifikasi dan diketahui resisten kortikosteroid. Pada pasien yang memiliki riwayat paparan terhadap parasit kecacingan, berikan ivermectin 200 mcg/kg/hari selama 2 hari untuk mencegah sindrom hiperinfeksi akibat kortikosteroid yang berpotensi fatal. Jika tidak ada penurunan jumlah eosinofil setelah 1-2 hari terapi kortikosteroid dosis tinggi, pertimbangkan penggantian terapi dan sesuaikan dengan presentasi klinis dan kemungkinan etiologi yang mendasari.[1,2,14]