Prognosis Eosinofilia
Prognosis eosinofilia dipengaruhi oleh waktu diagnosis penyakit etiologi oleh klinisi. Kerusakan organ dapat menjadi komplikasi pada eosinofilia yang tidak dikelola dengan baik.
Komplikasi
Eosinofilia diketahui dapat memproduksi sitokin proinflamasi dan enzim proteolitik yang dapat merusak dinding sel. Pada eosinofilia yang tidak diterapi dengan baik, kerusakan jaringan dapat terjadi. Kerusakan jaringan ini dapat menyebabkan gangguan hingga kerusakan fungsi organ yang bergantung pada penyakit etiologi.[1,2]
Prognosis
Prognosis eosinofilia sangat dipengaruhi oleh kemampuan klinisi dalam mendeteksi secara dini serta menatalaksana dengan baik penyakit yang mendasari. Prognosis juga dipengaruhi oleh adanya kerusakan organ dan jenis eosinofilia.
Sebuah studi dilakukan terhadap 158 pasien kegawatdaruratan yang mengalami hipereosinofilia di sebuah rumah sakit di Perancis. Dari seluruh subjek penelitian, komorbiditas tersering antara lain atopi, alergi obat, diabetes, asthma, kelainan darah, hingga kanker.
Studi ini menemukan bahwa keadaan hipereosinofilia pada pasien menyebabkan klinisi lebih waspada terhadap pasien, sehingga identifikasi penyakit dapat dilakukan sejak dini. Sekitar 10% dari subjek penelitian terdiagnosis secara dini dengan keganasan, baik non-hematologi dan hematologi, maupun adanya metastasis, di mana diagnosis secara dini dapat menyebabkan perbaikan prognosis pasien.[1,2,10]