Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Aritmia general_alomedika 2023-04-28T11:05:26+07:00 2023-04-28T11:05:26+07:00
Aritmia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Gambaran EKG
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Aritmia

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Etiologi aritmia adalah gangguan pada pembentukan atau konduksi impuls. Ini dapat terjadi akibat adanya iskemia jantung, disfungsi otonom, kardiomiopati, ataupun penyakit jantung bawaan.[1-3]

Etiologi Bradiaritmia

Etiologi bradiaritmia dapat berupa disfungsi otonom, kardiomiopati, penyakit jantung bawaan, infeksi, penyakit jantung iskemia, obat, hingga kelainan sistemik.[3,6]

Disfungsi Otonom

Disfungsi otonom dapat terjadi akibat carotid sinus hypersensitivity, neurally-mediated syncope, dan situational syncope.[3,6]

Infeksi

Infeksi yang dapat menyebabkan bradiaritmia antara lain penyakit Lyme, endokarditis infektif, dan penyakit Chagas.[3,6]

Iskemia

Sementara itu, kondisi iskemia yang bisa menyebabkan bradiaritmia adalah infark miokard, terutama di inferior.[3,6]

Obat

Obat yang dapat menyebabkan bradiaritmia antara lain:

  • Antihipertensi: Beta-blocker, verapamil, diltiazem

  • Antiaritmia: amiodarone, dronedarone, sotalol, digoxin

  • Psikoaktif: phenothiazine, opioid, antidepresan trisiklik[3,6]

Kelainan Metabolik dan Endokrin

Kelainan metabolik dan endokrin yang dapat menyebabkan bradiaritmia adalah asidosis, hipokalemia atau hiperkalemia, hipotiroid hipoadrenal, hipotermia, dan hipoksia.[3,6]

Penyakit Reumatologi

Penyakit reumatologi yang dapat menyebabkan bradiaritmia adalah rheumatoid arthritis, scleroderma, dan lupus eritematosus sistemik.[3,6]

Iatrogenik

Bradiaritmia juga bisa timbul sebagai komplikasi ablasi kateter, tindakan pembedahan pada penyakit jantung bawaan, tindakan pembedahan katup, serta miektomi atau ablasi pada septum.[3,6]

Etiologi Takiaritmia

Etiologi takiaritmia dapat berasal dari kelainan jantung, obat, maupun penyakit sistemik.

Kelainan Kardiovaskuler

Etiologi takiaritmia dapat berupa kardiomiopati, infeksi, iskemia jantung, kelainan katup jantung, dan hipotensi postural.[2,7,8]

Obat

Obat yang dapat menyebabkan takiaritmia antara lain kafein, alkohol, tembakau, catecholamine, vasodilator, teofilin, dekongestan, hormon tiroid, simpatomimetik, atropinik, dan kokain.[2,7,8]

Penyakit Sistemik

Penyakit metabolik dan endokrin yang bisa menyebabkan takiaritmia antara lain hipertiroid dan penyakit Cushing.

Kelainan darah yang bisa menyebabkan takiaritmia antara lain pheochromocytoma dan anemia.[2,7,8]

Lainnya

Takiaritmia juga bisa terjadi akibat gangguan volume dan serangan panik.[2,7,8]

Faktor Risiko

Faktor risiko terjadinya aritmia adalah:

  • Usia lanjut
  • Gaya hidup: konsumsi alkohol, merokok, kurang aktivitas fisik
  • Kelainan metabolik: obesitas, hiperlipidemia
  • Komorbiditas: hipertensi, diabetes mellitus, obstructive sleep apnea, penyakit jantung bawaan, serta penyakit jantung termasuk iskemia, gangguan katup, hingga gagal jantung[2,3,9,10]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Debtia Rahmah

Referensi

1. Desai DS, Hajouli S. Arrhythmias. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK558923/
2. Pollack Jr CV, Cantor RM, Blanck JF. Tachyarrhythmias. Differential Diagnosis of Cardiopulmonary Disease: A Handbook. 2019:1013-35.
3. Rees CJ, Cantor RM, Pollack Jr CV, Riese VG. Bradyarrhythmias. Differential Diagnosis of Cardiopulmonary Disease: A Handbook. 2019:213-31.
4. Moulton KP, Bhutta BS, Mullin JC. Evaluation Of Suspected Cardiac Arrhythmia. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK585054/
5. Tse G. Mechanisms of cardiac arrhythmias. J Arrhythm. 2016 Apr;32(2):75-81. doi: 10.1016/j.joa.2015.11.003. Epub 2015 Dec 17. PMID: 27092186; PMCID: PMC4823581.
6. Kusumoto FM, Schoenfeld MH, Barrett C, et al. 2018 ACC/AHA/HRS guideline on the evaluation and management of patients with bradycardia and cardiac conduction delay: a report of the American College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Clinical Practice Guidelines and the Heart Rhythm Society. Journal of the American College of Cardiology. 2019 Aug 20;74(7):e51-156.
7. Katritsis DG, Arbelo E, Arribas F, et al. 2019 ESC Guidelines for the management of patients with supraventricular tachycardia. European Heart Journal. 2020;41:655À720.
8. Zeppenfeld K, Tfelt-Hansen J, de Riva M, et al. 2022 ESC Guidelines for the management of patients with ventricular arrhythmias and the prevention of sudden cardiac death: Developed by the task force for the management of patients with ventricular arrhythmias and the prevention of sudden cardiac death of the European Society of Cardiology (ESC) Endorsed by the Association for European Paediatric and Congenital Cardiology (AEPC). European heart journal. 2022 Oct 21;43(40):3997-4126.
9. Yadav SS, Jadhav SM. Detection of common risk factors for diagnosis of cardiac arrhythmia using machine learning algorithm. Expert systems with applications. 2021 Jan 1;163:113807.
10. Lau DH, Nattel S, Kalman JM, Sanders P. Modifiable risk factors and atrial fibrillation. Circulation. 2017 Aug 8;136(6):583-96.
11. Kornej J, Börschel CS, Benjamin EJ, Schnabel RB. Epidemiology of atrial fibrillation in the 21st century: novel methods and new insights. Circulation research. 2020 Jun 19;127(1):4-20.
12. Samuel M, Elsokkari I, Sapp JL. Ventricular tachycardia burden and mortality: association or causality?. Canadian Journal of Cardiology. 2022 Jan 21.
13. Tanaka Y, Shah NS, Passman R, Greenland P, Lloyd‐Jones DM, Khan SS. Trends in cardiovascular mortality related to atrial fibrillation in the United States, 2011 to 2018. Journal of the American Heart Association. 2021 Aug 3;10(15):e020163.
14. Savic L, Mrdovic I, Asanin M, Krljanac G. The impact of complete atrioventricular block on in-hospital and long-term mortality in patients with ST-elevation myocardial infarction. European Heart Journal Acute Cardiovascular Care. 2021 Apr;10(Supplement_1):zuab020-125.
15. American Heart Association. Algorithms. Emergency Cardiovascular Care: CPR & First Aid. America Heart Association; 2020. https://cpr.heart.org/en/resuscitation-science/cpr-and-ecc-guidelines/algorithms
16. Direktorat Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Tips Perilaku Hidup Sehat (CERDIK) Mencegah Serangan Jantung. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/tips-perilaku-hidup-sehat-cerdik-mencegah-serangan-jantung
17. Direktorat Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Kendalikan Hipertensi dengan PATUH. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/page/9/kendalikan-hipertensi-dengan-patuh
18. Prust MJ, Stevenson WG, Strichartz GR, Lilly LS. Mechanism of Cardiac Arrhytmias. In: Lilli LS. Pathophysiology of Heart Disease, 6th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer. 2016: 268-309
19. Mann DL, Zipes DP, Libby P, Bonow RO. Braunwald’s heart disease : A textbook of cardiovascular medicine, 10th ed. Elsevier. 2015: 629,662-663

Patofisiologi Aritmia
Epidemiologi Aritmia

Artikel Terkait

  • Interpretasi EKG secara Digital dapat Menyebabkan Kesalahan Medis
    Interpretasi EKG secara Digital dapat Menyebabkan Kesalahan Medis
  • Pencegahan Stroke pada Atrial Fibrilasi: Warfarin vs Antikoagulan Oral Baru
    Pencegahan Stroke pada Atrial Fibrilasi: Warfarin vs Antikoagulan Oral Baru
  • Penggunaan Digoxin Pada Gagal Jantung: Keamanan dan Manfaat
    Penggunaan Digoxin Pada Gagal Jantung: Keamanan dan Manfaat
  • 5 Interaksi Serius Obat Kardiovaskuler
    5 Interaksi Serius Obat Kardiovaskuler
  • Skor CHA2DS2-VASc dan HAS-BLED dalam Stratifikasi Risiko Stroke dan Memandu Keputusan Pemberian Antikoagulan pada Pasien dengan Atrial Fibrilasi
    Skor CHA2DS2-VASc dan HAS-BLED dalam Stratifikasi Risiko Stroke dan Memandu Keputusan Pemberian Antikoagulan pada Pasien dengan Atrial Fibrilasi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Rizky Adithra Farhan
Dibuat 17 Juli 2024, 09:28
Incomplete RBBB tanpa keluhan perlukah dirujuk
Oleh: dr. Rizky Adithra Farhan
0 Balasan
Pasien saya pria 60 thn, kondisi EKG Incomplete RBB, Sebelumnya rutin MCU incl. EKG, selama ini normal hsl EKG nya..belum ada keluhan di dada/...
dr. Gabriela
Dibalas 28 Maret 2024, 07:20
Membedakan Premature Ventricular Complexes (PVCs) Jinak dan Ganas – Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela
1 Balasan
ALO Dokter!Premature ventricular complexes (PVC) merupakan jenis aritmia yang sering ditemukan pada praktik klinis. Presentasi klinis PVC bervariasi, mulai...
Anonymous
Dibalas 01 Januari 2024, 15:22
Interpretasi hasil EKG
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Dok, ini pasien 37 thn dtg dengan tidak sadarkan diri, pasien riwayat sakit jantung, baru keluar RS 5hari lalu. TD tidak terukur, nadi 125x/m lemah, SpO2 :...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.