Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Aritmia general_alomedika 2023-04-28T12:12:03+07:00 2023-04-28T12:12:03+07:00
Aritmia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Gambaran EKG
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Aritmia

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Patofisiologi aritmia berkaitan dengan adanya gangguan pada pembentukan atau konduksi impuls maupun keduanya. Berdasarkan frekuensi denyut jantung, aritmia dapat dibagi menjadi takiaritmia dan bradiaritmia.

Gangguan Pembentukan Impuls

Gangguan pembentukan impuls dalam patofisiologi aritmia dapat berupa otomatisasi dan afterdepolarization. Otomatisasi merupakan inisiasi impuls oleh serabut secara spontan tanpa adanya stimulasi. Gangguan ini ditandai oleh gangguan pada pelepasan impuls dari pacemaker normal pada nodus SA (terlalu cepat atau terlalu lambat) maupun adanya pelepasan impuls dari pacemaker di luar lokasi normal (ektopik).

Adapun pada kondisi normal, impuls dari pacemaker ektopik ini biasanya dapat ditekan oleh overdrive suppression dari nodus SA. Namun, bila supresii ini tidak terjadi, maka impuls dari pacemaker ektopik akan mengambil alih pembentukan impuls dan menyebabkan terjadinya aritmia.

Afterdepolarization merupakan depolarisasi yang mengikuti potensial aksi jantung yang dapat terbagi menjadi dua, yaitu early afterdepolarization (EAD) dan delayed afterdepolarization (DAD). EAD muncul dan mengganggu repolarisasi pada fase 2 atau fase 3 potensial aksi jantung, sedangkan DAD muncul setelah repolarisasi. Ketika afterdepolarization terjadi hingga mencapai potensi threshold, maka dapat menyebabkan triggered-activity yang mengakibatkan kondisi ekstrasistol.[1,5]

Gangguan Konduksi Impuls

Konduksi impuls merupakan proses mengalirnya impuls yang menyebabkan denyut pada otot jantung. Gangguan pada konduksi impuls dapat berupa blok konduksi. Blok konduksi sendiri dapat atau tanpa disertai dengan reentry. Pada bradiaritmia, gangguan konduksi impuls dapat disebabkan oleh adanya blok maupun slow escape rhythm. Pada takiaritmia, gangguan konduksi impus dapat disebabkan oleh blok dengan reeentry.

Reentry sendiri merupakan kondisi di mana impuls menyebar ke area yang telah mengalami repolarisasi dan depolarisasi. Hal ini menyebabkan pergerakan sirkular impuls. Kondisi reentry dapat disebabkan oleh adanya dua jalur konduksi fungsional, blok pada salah satu jalur konduksi yang bersifat unidirectional, hingga konduksi yang berjalan lambat pada jalur yang tidak terblok.[1,5]

Tabel 1. Aritmia dan Mekanisme Pencetusnya

No. Jenis Aritmia Mekanisme pencetus
Takiaritmia (Supraventrikuler)
1

Atrioventricular reciprocating tachycardia (AVRT)

Adanya alur konduksi accessory di luar nodus AV-Bundle of Kent

2

Atrioventricular Nodal Reentrant Tachycardia (AVNRT)

Adanya serabut lambat dan cepat di nodus AV dan jaringan sekitar yang menyebabkan reentry

3 Atrial fibrilasi Impuls reentry multipel akibat pacemaker atrium ektopik di daerah proksimal
4 Atrial flutter Jalur reentry di sekitar katup trikuspid pada atrium kanan
5

Multifocal atrial tachycardia (MAT)

Foci atrium multipel dengan otomatisasi akibat peningkatan tonus simpatetik pada kondisi tertentu, seperti hipoksemia atau penggunaan stimulan

6 Junctional AV tachycardia Impuls yang berasal dari nodus AV
Takiaritmia (Ventrikuler)
1 Non-Sustained Ventricular Tachycardia Gangguan pada jalur impuls akibat penyebab sekunder, seperti gangguan elektrolit, ketidakseimbangan metabolik, maupun obat-obatan
2 Sustained Ventricular Tachycardia Adanya serabut yang rusak akibat iskemia sehingga terjadi reentry

3 Ventricular Fibrillation Adanya serabut yang rusak akibat iskemia sehingga terjadi reentry yang diikuti dengan eksitasi frekuensi tinggi
4 Torsade de Pointes Kontraksi ventrikel prematur yang diikuti dengan fenomena “R on T”
Bradiaritmia
1 Sinus bradycardia Peningkatan tonus vagal
2 Atrioventrikuler (AV) blok Konduksi impuls atrium yang tertunda atau hilang
3 Disfungsi sinus node

Kejadian iskemia yang menyebabkan keterlambatan pembentukan impuls pada nodus SA

Sumber: dr. Michael Sintong Halomoan, Alomedika, 2023.[1,5]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Debtia Rahmah

Referensi

1. Desai DS, Hajouli S. Arrhythmias. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK558923/
5. Tse G. Mechanisms of cardiac arrhythmias. J Arrhythm. 2016 Apr;32(2):75-81. doi: 10.1016/j.joa.2015.11.003. Epub 2015 Dec 17. PMID: 27092186; PMCID: PMC4823581.

Pendahuluan Aritmia
Etiologi Aritmia

Artikel Terkait

  • Interpretasi EKG secara Digital dapat Menyebabkan Kesalahan Medis
    Interpretasi EKG secara Digital dapat Menyebabkan Kesalahan Medis
  • Pencegahan Stroke pada Atrial Fibrilasi: Warfarin vs Antikoagulan Oral Baru
    Pencegahan Stroke pada Atrial Fibrilasi: Warfarin vs Antikoagulan Oral Baru
  • Penggunaan Digoxin Pada Gagal Jantung: Keamanan dan Manfaat
    Penggunaan Digoxin Pada Gagal Jantung: Keamanan dan Manfaat
  • 5 Interaksi Serius Obat Kardiovaskuler
    5 Interaksi Serius Obat Kardiovaskuler
  • Skor CHA2DS2-VASc dan HAS-BLED dalam Stratifikasi Risiko Stroke dan Memandu Keputusan Pemberian Antikoagulan pada Pasien dengan Atrial Fibrilasi
    Skor CHA2DS2-VASc dan HAS-BLED dalam Stratifikasi Risiko Stroke dan Memandu Keputusan Pemberian Antikoagulan pada Pasien dengan Atrial Fibrilasi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Rizky Adithra Farhan
Dibuat 17 Juli 2024, 09:28
Incomplete RBBB tanpa keluhan perlukah dirujuk
Oleh: dr. Rizky Adithra Farhan
0 Balasan
Pasien saya pria 60 thn, kondisi EKG Incomplete RBB, Sebelumnya rutin MCU incl. EKG, selama ini normal hsl EKG nya..belum ada keluhan di dada/...
dr. Gabriela
Dibalas 28 Maret 2024, 07:20
Membedakan Premature Ventricular Complexes (PVCs) Jinak dan Ganas – Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela
1 Balasan
ALO Dokter!Premature ventricular complexes (PVC) merupakan jenis aritmia yang sering ditemukan pada praktik klinis. Presentasi klinis PVC bervariasi, mulai...
Anonymous
Dibalas 01 Januari 2024, 15:22
Interpretasi hasil EKG
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Dok, ini pasien 37 thn dtg dengan tidak sadarkan diri, pasien riwayat sakit jantung, baru keluar RS 5hari lalu. TD tidak terukur, nadi 125x/m lemah, SpO2 :...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.