Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Atrial Septal Defect general_alomedika 2021-10-15T16:21:58+07:00 2021-10-15T16:21:58+07:00
Atrial Septal Defect
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Atrial Septal Defect

Oleh :
dr. Qorry Amanda, M.Biomed
Share To Social Media:

Penatalaksanaan atrial septal defect (ASD) atau defek septum atrium tergantung pada ukuran lesi dan manifestasi klinis yang dialami pasien. Pasien dengan defek kurang dari 5 mm dapat mengalami penutupan spontan dalam 1 tahun pertama kehidupan, sehingga tidak membutuhkan intervensi apapun. Jika lesi lebih dari 1 cm, kemungkinan besar pasien akan membutuhkan intervensi medis atau bedah untuk menutup defek.[1]

Persiapan Rujukan

Semua pasien yang dicurigai memiliki atrial septal defect (ASD) harus dirujuk ke Pusat Pelayanan Kesehatan Sekunder untuk menjalani pemeriksaan yang lebih lengkap terkait kondisinya. Dibutuhkan pelayanan kesehatan yang bersifat khusus, terstruktur, dan memiliki berbagai pakar multidisiplin ilmu untuk dapat memberikan manajemen terstruktur yang baik bagi seluruh pasien dengan penyakit jantung bawaan.[7]

Indikasi dan Kontraindikasi Penutupan Defek

Indikasi penutupan atrial septal defect (ASD) adalah jika terdapat pirau yang signifikan secara hemodinamik dan menyebabkan pembesaran struktur—struktur jantung, dengan atau tanpa gejala. Indikasi lain adalah adanya kecurigaan terkait embolisme paradoksikal dan orthodeoxia-platypnoea, tanpa melihat ukuran pirau.

Penutupan defek sebaiknya dihindari apabila resistensi vaskular pulmonal lebih tinggi dari duapertiga resistensi vaskular sistemik dan terdapat sindrom Eisenmenger. Penutupan defek juga kontraindikasi pada kasus penyakit jantung bawaan dimana ASD berperan sebagai rute dekompresi. Hipertensi pulmonal derajat berat juga merupakan kontraindikasi penutupan defek.[6]

Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI) dalam panduannya mengenai tata laksana penyakit jantung bawaan pada pasien dewasa merekomendasikan:

  • Pasien ASD tanpa hipertensi pulmonal atau disfungsi ventrikel dengan kecurigaan mengalami emboli paradoksikal sebaiknya dipertimbangkan untuk melakukan penutupan tanpa melihat ukuran defek
  • Pasien ASD, terutama yang tipe ostium sekundum, direkomendasikan menjalani prosedur penutupan lesi melalui transkateterisasi apabila memungkinkan
  • Pasien ASD dengan usia lanjut, disfungsi ventrikel kiri, dan dicurigai mengalami emboli paradoksikal harus menimbang risiko dan manfaat dilakukannya prosedur pembedahan
  • Pasien ASD dengan sindrom Eisenmenger, pulmonary vascular resistance > 5, atau terjadi desaturasi setelah dilakukan uji latih jantung tidak direkomendasikan menjalani penutupan defek[7]

Penutupan Defek

Keputusan untuk menganjurkan pasien menjalani tindakan intervensi penutupan (closure) diambil berdasarkan temuan pemeriksaan klinis dan informasi yang didapat dari echocardiography, yakni berupa:

  • Usia pasien
  • Ukuran dan lokasi Atrial Septal Defect (ASD)
  • Dampak hemodinamik dari pirau yang terjadi
  • Derajat hipertensi pulmonal[1,2,4]

Secara umum, pasien dianjurkan menjalani prosedur elektif penutupan ketika menunjukkan tanda peningkatan beban volume ventrikel kanan yang disertai pirau signifikan secara klinis. Kondisi asimptomatik pada pasien ASD bukan menjadi kontraindikasi dilakukannya terapi intervensi penutupan lebih dini.[2,7]

Pilihan Prosedur Penutupan Defek

Prinsip pendekatan terapi intervensi penutupan yang akan dilakukan adalah invasif minimal, yakni dengan mendahulukan prosedur transkateterisasi atau teknik operasi endoskopi daripada pembedahan terbuka selama klinis pasien memungkinkan.[2] Transkateterisasi dilakukan dengan membuat akses pada vena femoralis yang kemudian dimasuki kateter untuk dapat mencapai daerah defek pada septum interatrial dan melakukan penutupan. Prosedur penutupan ASD melalui transkateterisasi terbukti aman, cost-effective, dan memiliki tingkat keberhasilan hingga 96%.[2,7,13]

Sebuah penelitian yang dilakukan pada 179 pasien ASD tipe ostium sekundum yang berusia di atas 40 tahun melaporkan adanya perbaikan pada keluhan sesak napas, tekanan arteri pulmonal, dan irama jantung setelah dilakukan prosedur penutupan dengan transkateterisasi. Di penelitian lainnya, dilaporkan terjadi tingkat mortalitas dan komplikasi yang lebih rendah pada prosedur penutupan secara transkateterisasi dibandingkan secara pembedahan terbuka. Transkateterisasi perkutan pada ASD lebih unggul dalam hal memperbaiki fungsi atrium dan ventrikel secara keseluruhan dibandingkan metode pembedahan lainnya karena diperkirakan tidak membuat perlukaan langsung pada miokardium atrium yang dapat memicu deformitas dan mengganggu fisiologi jantung.[13,14]

Pemilihan Waktu Melakukan Penutupan

ASD yang signifikan secara hemodinamik perlu ditutup secara efektif segera setelah pasien terdiagnosis. Hingga kini, konsensus yang tersedia tidak menyebutkan batas usia termuda pasien dapat menjalani penutupan ASD. Meski demikian, banyak klinisi melakukan penutupan defek pada anak asimptomatik di usia 3-5 tahun.[6]

Perawatan Pasca Prosedur

Selama 6 bulan setelah penutupan defek ASD perkutan, pasien perlu mendapat aspirin atau clopidogrel. Pemberian antikoagulan diperlukan untuk menurunkan risiko terbentuknya trombus.[1]

Komorbiditas

Adanya komorbiditas perlu dipertimbangkan dalam rencana manajemen pasien dengan ASD.

Aritmia Atrium

Pasien dengan ASD yang defeknya tidak ditutup sebelum usia 25 tahun akan lebih berisiko mengalami atrial fibrilasi. Atrial fibrilasi perlu ditangani sesuai pedoman standar dan disertai dengan penutupan defek.[13]

Kehamilan

Wanita dengan ASD yang tidak disertai komplikasi atau sudah menjalani prosedur penutupan pada umumnya dapat mentoleransi kehamilan dengan baik tanpa komplikasi bermakna. Meski demikian, kehamilan pada wanita yang telah memiliki kondisi komorbiditas atau aritmia atrium akan meningkatkan risiko.

Antikoagulan perlu dipertimbangkan pada pasien yang berisiko tinggi mengalami trombosis vena dan embolisme paradoks. Pada pasien dengan penyakit vaskular paru yang signifikan, misalnya individu dengan sindrom Eisenmenger, kehamilan perlu dihindari karena adanya risiko tinggi mortalitas maternal dan fetus.[13]

Aktivitas Olahraga

ASD akan mempengaruhi performa saat melakukan aktivitas atletik. Efeknya akan bergantung pada keparahan defek:

  • Pada pasien dengan volume jantung sisi kanan yang normal, dan tidak ada hipertensi pulmonal, tidak ada kontraindikasi untuk berpartisipasi dalam olahraga apa pun
  • Pasien dengan hipertensi pulmonal pada umumnya dapat diperbolehkan untuk berpartisipasi dalam olahraga intensitas rendah seperti yoga, bowling atau golf
  • Pasien dengan penyakit obstruktif vaskular paru yang memiliki sianosis dan pirau kanan-ke-kiri yang besar direkomendasikan untuk menghindari olahraga. Namun, pengecualian dapat dibuat jika pasien dapat mengontrol curah jantung mereka saat berpartisipasi dalam olahraga intensitas rendah seperti yoga, bowling, atau golf

Pasien dengan ASD yang sudah tertutup diizinkan untuk berpartisipasi dalam olahraga dengan ketentuan berikut:

  • 3-6 bulan setelah penutupan, pasien dapat berpartisipasi dalam semua olahraga
  • Selama periode 3-6 bulan setelah penutupan, pasien dengan hipertensi pulmonal atau aritmia dapat diizinkan untuk berpartisipasi dalam olahraga intensitas rendah seperti yoga, bowling, atau golf[20]

Referensi

1. Vick G, Bezold L. Isolated atrial septal defects in children: classification, clinical features, and diagnosis. UpToDate, 2021. https://www.uptodate.com/contents/isolated-atrial-septal-defects-asds-in-children-classification-clinical-features-and-diagnosis
2. Menillo AM, Lee LS, Pearson-Shaver AL. Atrial Septal Defect. [Updated 2021 Aug 11]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK535440/
3. Adler D. Atrial Septal Defect. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/162914-overview
4. Le Gloan L, Legendre A, Iserin L, Ladouceur M. Pathophysiology and natural history of atrial septal defect. J Thorac Dis. 2018;10(Suppl 24):S2854-S2863. doi:10.21037/jtd.2018.02.80
6. Geva T, Martins JD, Wald RM. Atrial septal defects. Lancet. 2014 May 31;383(9932):1921-32. doi: 10.1016/S0140-6736(13)62145-5. Epub 2014 Apr 8. PMID: 24725467.
7. PERKI. Panduan Tatalaksana Penyakit Jantung Bawaan Dewasa (PJBD). 2020. https://inaheart.org/wp-content/uploads/2021/07/PANDUAN_TATALAKSANA_PJBD_EDIT_23_OKT_2020_PK_21.16_4.pdf
13. Connolly H, Taggart N. Surgical and percutaneous closure of atrial septal defects in adults. UpToDate. 2021.
14. Wang JK, Chiu SN, Lin MT, Chen CA, Lu CW, Wu MH. Mid-to-long-term follow-up results of transcatheter closure of atrial septal defect in patients older than 40 years. Heart Vessels. 2017 Apr;32(4):467-473. doi: 10.1007/s00380-016-0886-y. Epub 2016 Aug 16. PMID: 27531005.
20. Van Hare GF et al. Eligibility and Disqualification Recommendations for Competitive Athletes With Cardiovascular Abnormalities: Task Force 4: Congenital Heart Disease: A Scientific Statement From the American Heart Association and American College of Cardiology. Circulation. 2015 Dec;132(22):e281-91. Epub 2015 Nov 2.

Diagnosis Atrial Septal Defect
Prognosis Atrial Septal Defect

Artikel Terkait

  • Metode Penutupan Celah Ventricular Septal Defect dan Pertimbangan Pemilihannya
    Metode Penutupan Celah Ventricular Septal Defect dan Pertimbangan Pemilihannya
  • Manajemen Kehamilan pada Wanita dengan Penyakit Jantung Bawaan
    Manajemen Kehamilan pada Wanita dengan Penyakit Jantung Bawaan
  • Hubungan Erythromycin dan Antibiotik Makrolid Lainnya dengan Malformasi Kongenital
    Hubungan Erythromycin dan Antibiotik Makrolid Lainnya dengan Malformasi Kongenital
  • Aman Tidaknya Pasien Atrial Septal Defect Berolahraga
    Aman Tidaknya Pasien Atrial Septal Defect Berolahraga
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 03 Maret 2025, 07:07
Nyeri dada tidak menjalar pada pasien anak dengan PJB asianotik
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter. Saya ada pasien anak dengan PJB, saat ini mengeluhkan nyeri dada bagian tengah tidak menjalar, hasil EKG baik. Pasien sudah mendapatkan program...
Anonymous
Dibalas 17 Juli 2024, 09:53
Cardiac arrest pada pasien PJB
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Dok bagainana penanganan cardiac arrest pada pasien pjb baik dewasa maupun anak, saya baca di ESC tidak disarankan CPR pada kasus pjb, untuk itu apakah kita...
Anonymous
Dibalas 21 Maret 2024, 08:35
Pasien Neonatus dengan ASD dan VSD
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin Bertanya, Newborn dengan CHD, didiagnosis ASD dan VSD,baiknya untuk kondisi seperti ini segera di tutup dengan tindakan atau baiknya di tunggu sampai...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.