Pendahuluan Fibrilasi Ventrikel
Fibrilasi ventrikel atau ventricular fibrillation adalah irama jantung ireguler yang mengancam nyawa, ditandai dengan gambaran EKG berupa gelombang fibrilasi dengan amplitudo dan bentuk bervariasi, serta tidak ada gelombang P, kompleks QRS, atau gelombang T yang dapat diidentifikasi. Fibrilasi ventrikel bisa terjadi akibat adanya iskemia miokard, kardiomiopati, ketidakseimbangan elektrolit, ataupun sepsis.
Fibrilasi ventrikel adalah keadaan darurat medis yang serius dan memerlukan tindakan cepat. Kondisi ini mengakibatkan hilangnya fungsi pompa jantung dan dapat menyebabkan henti jantung mendadak jika tidak segera diatasi. Riwayat kebiasaan, seperti merokok dan inaktivitas fisik, serta riwayat penyakit komorbid seperti hipertensi merupakan faktor risiko terjadinya fibrilasi ventrikel.
Fibrilasi ventrikel sering dikaitkan dengan pembentukan jaringan parut akibat kondisi iskemik pada infark miokard yang menyebabkan mekanisme reentry. Selain iskemia miokard, fibrilasi ventrikel dapat disebabkan oleh berbagai penyebab lain, seperti sepsis, kardiomiopati, channelopathy, trauma tumpul dada, emboli paru, kejang, konsumsi obat, hingga sengatan listrik.[1-4]
Fibrilasi ventrikel utamanya didiagnosis melalui EKG. Pasien dengan fibrilasi ventrikel akan mengalami penurunan tekanan darah drastis, pingsan, atau kehilangan kesadaran. Saat diperiksa, tidak ada denyut nadi yang teraba. Pada EKG, tidak ada gelombang P, kompleks QRS tidak teratur dan tidak sinkron, tidak ada segmen ST yang jelas, dan tidak ada gelombang t teridentifikasi. Pemeriksaan juga perlu berfokus pada penyebab terjadinya fibrilasi ventrikel.
Pasien dengan fibrilasi ventrikel memerlukan tindakan resusitasi jantung paru. Penggunaan AED (Automated External Defibrillator) harus segera dipertimbangkan. Pemberian epinefrin dan amiodarone dapat dipertimbangkan untuk mempertahankan kestabilan hemodinamik. Pasien dengan fibrilasi ventrikel sering memerlukan perawatan lanjutan di unit perawatan intensif (ICU) untuk monitoring dan manajemen jangka panjang.[1-3]
Penulisan pertama oleh: dr. Sunita