Etiologi Miokarditis
Etiologi miokarditis adalah agen infeksius dan noninfeksius, di mana infeksi virus dilaporkan sebagai penyebab paling sering. Coxsackievirus dan Parvovirus B-19 adalah patogen yang paling sering dideteksi pada pemeriksaan endomyocardial biopsy (EMB).[4,6]
Etiologi
Miokarditis dapat disebabkan oleh infeksi atau non-infeksi, yaitu aktivasi sistem imun, hipersensitivitas, toksin, atau paparan obat-obatan. Umumnya, penyebab miokarditis adalah infeksi virus, atau infeksi bakteri, protozoa, fungi, dan parasit.[4,6]
Tabel 1. Etiologi Miokarditis
Agen infeksi | Patogen |
Virus | Coxsackievirus, Parvovirus B-19, Hepatitis C, HIV, HSV, HHV6, CMV, virus Epstein Barr, adenovirus |
Bakteri | Streptococcus, Mycoplasma pneumonia, Treponema pallidum, Chlamydia sp, Corynebacterium diphtheria, Legionella sp, Mycobacterium tuberculosis |
Fungi | Aspergillus, Candida, Coccidiodes, Cryptococcus, Histoplasma, Actinomyces |
Protozoa | Trypanosoma cruzi, Toxoplasma gondii |
Toksin | Ethanol, antrasiklin, cocaine |
Hipersensitivitas | Penicillin, cephalosporin, diuretik thiazide, digoxin, antidepresan trisiklik |
Penyakit imun | Sindrom Churg-Strauss, penyakit Crohn, penyakit Celiac, dermatomiositis, systemic lupus erythematosus, sarkoidosis, kolitis ulseratif |
Sumber: Queen, 2019.[4,6]
Faktor Risiko
Tidak ada faktor risiko yang jelas untuk miokarditis. Biasanya diagnosis miokarditis ditemukan pada pasien gagal jantung yang tidak memiliki faktor risiko penyakit jantung spesifik seperti infark miokard, masalah katup, atau hipertensi. Faktor risiko umumnya mengikuti etiologi dari miokarditis, misalnya paparan terhadap infeksi (HIV dan non HIV), paparan obat atau toksin yang mungkin menimbulkan reaksi hipersensitivitas, penyakit autoimun, serta post partum dan peripartum.[12,13]
Telah dilaporkan risiko miokarditis pasca vaksinasi, di antaranya pasca vaksin COVID-19 mRNA seperti vaksin Pfizer dan Moderna.[9,10]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini